Dokter Yehia Mikia, di rumah sakit dekat Masjid Rabaah al-Adawiyah, timur Kairo, mengatakan bahwa kebanyakan korban tewas dan luka akibat terkena tembakan senjata. "Banyak yang ditemukan tewas di dekat instalasi militer di dekat masjid itu," katanya.
Namun demikian, pihak keamanan mengatakan, dalam upaya menghalau pengunjuk rasa, hanya menggunakan gas air mata.
Data terkumpul menunjukkan, sejak kekisruhan marak kembali di Mesir, tercatat 180 orang tewas. Pihak pendukung dan penentang Mursi masih saling menyalahkan sebagai pemicu bentrokan kala unjuk rasa, khususnya di Kairo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.