Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Bawa Snowden, Pesawat Bolivia Dialihkan

Kompas.com - 03/07/2013, 11:42 WIB
WINA, KOMPAS.COM — Pesawat Presiden Bolivia Evo Morales dialihkan ke Austria menyusul adanya kecurigaan bahwa pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden, ada di pesawat tersebut. Menteri Luar Negeri Bolivia, David Choquehuanca, membantah tuduhan tersebut.

Choquehuanca mengatakan, Perancis dan Portugal menutup bandar udara mereka karena "kebohongan" yang menyatakan Snowden ada di pesawat. "Kami tidak tahu siapa yang memulai kebohongan ini, tetapi kami ingin, tapi kami ingin mengecam masyarakat internasional atas ketidakadilan terkait dengan pesawat Presiden Evo Morales," katanya.

Pesawat jet itu dilaporkan telah diperbolehkan mengisi bahan bakar di Spanyol sebelum akhirnya mendarat di Wina, Austria. Presiden Morales dilaporkan tengah berada di bandara Wina dan membahas rute pulang ke Bolivia.

Presiden Bolivia ini sebelumnya berkunjung ke Moskwa, Rusia, daerah di mana Snowden diperkirakan bersembunyi selama lebih dari sepekan.

Dia mengatakan kepada televisi Rusia bahwa Bolivia belum menerima permohonan suaka dari Snowden, tetapi permohonan itu, jika memang dilakukan, akan dipertimbangkan. "Bolivia siap untuk menerima orang-orang yang mengungkapkan spionase, jika hal itu bisa disebut demikian," katanya.

Cegah perang

Morales dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro berada di Moskwa untuk pertemuan negara-negara pengekspor gas. Maduro juga mengatakan belum menerima permohonan suaka, tetapi dia memperlihatkan dukungan kepada Snowden dan mengatakan dia "pantas mendapat lindungan dari dunia" terhadap tekanan AS.

"Mengapa mereka menganiaya dia? Apa yang dia lakukan? Apakah ia meluncurkan rudal dan membunuh seseorang? Apakah dia memiliki bom dan membunuh seseorang? Tidak. Dia adalah orang yang mencegah terjadinya perang," katanya kepada kantor berita Reuters.

Snowden menarik permohonannya ke Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan dia bisa tinggal dengan syarat bahwa ia berhenti merusak "kemitraan Rusia-Amerika" dengan upaya pembocoran dokumen rahasia, kata juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Pemerintah Rusia mengatakan pada Selasa (2/6/2013) bahwa pria berusia 30 tahun itu belum memasuki wilayah Rusia dan masih berada di wilayah transit Sheremetyevo. Dia dilaporkan telah tinggal di sana sejak pergi dari Hongkong pada 23 Juni lalu.

Bocornya ribuan dokumen rahasia intelijen oleh Snowden mengungkap bahwa AS secara sistematis menyadap sejumlah besar informasi dari telepon dan internet.

Wikileaks mengatakan, fakta tersebut melegalkan upaya hukum yang dilakukan Snowden dengan jalan suaka.

Permohonan suaka

Ditolak: Austria, Brasil, Finlandia, India, Irlandia, Norwegia, Polandia, Spanyol, Swiss
Ditarik: Rusia
Menunggu: Bolivia, China, Kuba, Ekuador, Jerman, Islandia, Italia, Belanda, Nikaragua
Belum dikonfirmasi: Perancis, Venezuela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com