Kantor berita SPA menyatakan, aliansi pimpinan Saudi itu akan berbasis di Riyadh "untuk mengoordinasikan dan mendukung operasi militer melawan terorisme".
Koalisi tersebut akan menangani "masalah dunia Islam terkait terorisme dan akan menjadi sebuah mitra dalam perang global melawan bencana (terorisme) ini". Demikian kata Menteri Pertahanan Saudi yang juga Wakil Putra Mahkota Mohammad bin Salman Al Saud dalam sebuah konferensi pers di Riyadh.
SPA menambahkan, sejumlah peraturan akan dibuat untuk "koordinasi dengan negara-negara yang cinta damai dan badan-badan internasional dalam mendukung upaya internasional memerangi terorisme dan menyelamatkan perdamaian dan keamanan internasional".
Laporan tersebut mengatakan, sudah lebih dari 10 "negara Islam" lainnya telah menyatakan dukungan terhadap koalisi tersebut, termasuk Indonesia.
Amerika Serikat telah meminta partisipasi internasional yang lebih luas dalam memerangi kelompok Negara Islam atau ISIS. AS mengatakan, Turki harus berbuat lebih banyak dalam mengontrol perbatasannya dengan Suriah, dan Arab Saudi serta negara-negara Teluk telah terganggu oleh konflik di Yaman.
Koalisi itu akan memerangi "organisasi teroris apa pun yang muncul". Demikian kata Bin Salman ketika ditanya apakah aliansi tersebut hanya akan berkonsentrasi pada pertempuran melawan ISIS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.