Saat diwawancarai stasiun radio France Inter, Valls mengatakan, sejumlah rencana serangan teror digagalkan, termasuk rencana serangan di Villejuif, pinggiran kota Paris.
"Ancaman (teror) tak pernah setinggi ini. Kami tak pernah menghadapi ancaman terorisme seperti ini sepanjang sejarah Perancis," kata Valls kepada radio France Inter.
Valls menambahkan, saat ini tercatat 1.573 warga Perancis yang diduga terlibat dalam jaringan teror, 442 orang di antara mereka diyakini masih berada di Suriah dan 93 orang sudah tewas di negeri yang dikoyak perang itu.
"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa tujuh warga negara Perancis tewas karena melakukan serangan bom bunuh diri di Suriah dan Irak," ujar Valls.
Pada Minggu (19/4/2015), seorang mahasiswa keturunan Aljazair ditangkap polisi setelah diduga merencanakan sebuah serangan terhadap sebuah gereja di kota kecil dekat ibu kota Perancis itu.
Polisi mengatakan, lewat pemeriksaan DNA, tersangka diyakini terkait pembunuhan seorang perempuan muda di Villejuif yang ditemukan tewas dalam sebuah mobil dengan luka tembakan di kepalanya.
Digagalkannya rencana teror itu hanya berselang kurang dari empat bulan setelah sebuah serangan di kantor majalah satir Charlie Hebdo dan sebuah toko serba ada Yahudi di Paris menewaskan 17 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.