Menurut sumber di kalangan partai, perubahan ini akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Kebijakan satu anak diperkenalkan tahun 1979 sebagai upaya untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang mulai meningkat sejak era 1950-an dan 1960-an.
Kebijakan satu keluarga hanya boleh memiliki satu anak ini dinilai telah mendukung pertumbuhan ekonomi China tanpa harus menghabiskan sumber daya alam yang ada.
Menurut pakar kependudukan, Profesor Wang Feng dari Fudan University, kebijakan ini sudah memasuki masa-masa akhir. "Ketika dirancang, kebijakan ini memang direncanakan akan berakhir hanya dalam satu generasi, antara 25 hingga 30 tahun," jelasnya. "Kemungkinan perubahan atas kebijakan ini memang sudah sesuai dengan yang diharapkan."
Saat ini, kebijakan itu memperbolehkan pasangan suami istri, yang sama-sama merupakan anak tunggal, untuk memiliki dua anak.
Profesor Wang menduga pemerintah akan memberikan kelonggaran bagi pasangan yang salah satunya merupakan anak tunggal untuk memiliki anak lebih dari satu.
Meskipun kebijakan ini akan diubah, Profesor Wang mengatakan tidak melihat kemungkinan terjadinya ledakan jumlah kelahiran. Menurut dia, kebijakan ini bukan penyebab menurunnya tingkat kelahiran di China belakangan ini.
Menurut Pemerintah China, kebijakan ini telah mencegah lahirnya 400 juta orang dalam 30 tahun terakhir.
Namun, Profesor Wang menilai, kebijakan itu hanya mencegah 100 juta kelahiran dan menambahkan sisanya disebabkan oleh keengganan untuk memiliki anak.
Tingkat kelahiran rata-rata di China saat ini berkisar 0,5 persen per tahun.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan penurunan jumlah penduduk China pada tahun 2030 hingga 2050 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.