"Kami sudah menerima 21 jenazah sejak kerusuhan pecah, Senin lalu," kata seorang sumber di rumah sakit Omdurman, Sudan.
Delapan korban tewas lain tersebar di berbagai penjuru Sudan.
Dalam unjuk rasa yang berubah menjadi kerusuhan itu, warga Sudan membakar mobil dan SPBU. Para perusuh juga melempari polisi dengan menggunakan batu.
Polisi tak tinggal diam, mereka kemudian menembakkan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa dalam aksi menentang Presiden Omar Al-Bashir dalam satu tahun terakhir.
Para pengunjuk rasa juga membakar gedung partai penguasa di kota kembaran ibu kota Khartoum itu.
Akibat unjuk rasa ini, pemerintah memutus akses warga menuju internet. Selain itu, berbagai sekolah dinyatakan tutup dan murid sekolah akan kembali belajar pada 30 September mendatang.
Pada Senin lalu, Pemerintah Sudan mengumumkan kenaikan harga BBM dan turunannya. Pencabutan subsidi ini membuat harga berbagai barang meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.