CHEVILLY-LARUE, KOMPAS.com - Ketika Dokter Christian Chenay pertama kali merawat pasien pada 1951, penisilin merupakan terobosan canggih.
Kini, meski usianya sudah nyaris mendekati satu abad atau 98 tahun, dia masih membuka praktik di kawasan pinggiran Paris, Perancis.
Terlihat tidak mempunyai masalah kesehatan di dirinya sendiri, Dokter Chenay bahkan tidak menggunakan kacamata saat menatap pasien.
Baca juga: Selamatkan Penumpang, Dokter Ini Isap 800 Ml Urine di Tengah Penerbangan
Dilansir Reuters via Asia One Sabtu (23/11/2019), dia menuturkan tidak betah menjalani kehidupan pensiun dan berkumpul bersama lansia lain.
"Jika Anda berumur 60 tahun, Anda akan ditempatkan bersama dengan orang tua lain," tutur pria 98 tahun itu memulai perbincangan.
"Suatu hari, Anda akan bermain kartu. Kemudian hari berikutnya sudoku. Anda akan jadi idiot! Karena itu, saya tetap jadi dokter," ujarnya.
Berasal dari Angers, daerah di barat Perancis, Chenay pertama kali bekerja sebagai tukang las sebelum ke dunia medis.
Dia sempat mendapatkan lisensi sebagai spesialis radiologi, sebelum kemudian memutuskan membuka praktik dokter umum.
Ruang praktiknya tidak menggunakan canggih. Terdapat mesin faks. Namun, tidak ada komputer yang diletakkan di meja.
Meski begitu, Chenay mengaku dia masih tetap memperbarui kemampuannya melalui jurnal medis yang diperoleh secara daring.
Satu-satunya "kecanggihan" yang dirasakan adalah pasien biasanya mencari sendiri gejala [enyakit mereka di internet, dan datang kepadanya minta obat.
Para pasiennya berkata, mereka harus berjuang mendapatkan jasanya di Chevilly-Larue, kota berpopulasi 19.000 dengan tiga dokter.
Karena itu, mereka pun memutuskan mengantri lebih awal, di mana sang dokter menjanjikan menemui 20 pasien pertama.
Di Perancis, rata-rata usia pensiun dokter adalah 67 tahun. Putra Chenay sudah berhenti. Namun tidak dengannya.
"Jika Anda hanya duduk dan menonton TV sepanjang hari, maka lama-lama otak Anda akan luntur," tukas dokter 98 tahun itu.
Baca juga: Gadis 15 Tahun Jadi Korban Pencabulan Dokter di Mojokerto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.