Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melesat di Survei Iowa, Wali Kota Gay Ini Jadi Kuda Hitam Pilpres AS

Kompas.com - 18/11/2019, 12:37 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber CNN

DES MOINES, KOMPAS.comWali Kota South Bend Pete Buttigieg menunjukkan kapasitasnya sebagai kuda hitam dalam persaingan memperebutkan nominasi capres Partai Demokrat.

Berdasarkan survei terbaru Des Moines Register/CNN yang dirilis pada Sabtu (17/11/2019), Buttigieg memimpin untuk pertama kalinya dengan raihan 25 persen.

Wali kota di Negara Bagian Indiana ini unggul jauh dari trio bakal capres unggulan, seperti Senator Massachusetts Elizabeth Warren dengan 16 persen suara.

Baca juga: Muda dan Gay, Mengapa Pete Buttigieg Disebut Potensial Pimpin AS?

Sementara itu, dua politisi veteran, yaitu mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Senator Vermont Bernie Sanders, sama-sama meraup 15 persen.

Perolehan suara politisi berusia 37 tahun itu melonjak 16 poin dari jajak pendapat terakhir yang digelar pada September lalu.

Adapun Des Moines Register adalah lembaga survei dengan tingkat akurasi tertinggi di Iowa, di mana negara bagian itu bakal jadi lokasi perdana pemilihan pendahuluan (primary) Demokrat.

Sosok moderat yang awalnya bukan siapa-siapa

Publik banyak yang bertanya-tanya ketika mantan letnan pasukan cadangan Angkatan Laut AS itu mencalonkan diri sebagai kandidat.

Seiring berjalannya kampanye, politisi berorientasi seksual gay itu berhasil memesona publik dengan pidato kebijakan berbobot ditambah sosoknya yang karismatik.

Ideologi politik yang moderat juga memberikan pilihan baru kepada pemilih yang menginginkan calon alternatif selain Biden.

Imbasnya, donatur kampanye Pete Buttigieg melesat cepat. Dia menggunakan dana tersebut untuk membangun tim kampanye akar rumput kuat di Iowa dengan total 100 staf dan 20 kantor.

Sejumlah pejabat di pemerintahan mantan Presiden Barack Obama pun mulai menyuarakan dukungan karena menganggap Buttigieg sebagai sosok baru layaknya Obama yang muda, segar, dan menjanjikan.

Perlahan tapi pasti, pria yang pernah bertugas di Afghanistan itu konsisten berada di empat besar di luar Biden, Warren, dan Sanders dalam meraih tiket capres Demokrat pada Pilpres AS.

Baca juga: Teman Dekat Mantan Presiden Barack Obama Ramaikan Pertarungan Pilpres AS 2020

Kendala pengalaman dan dukungan pemilih kulit hitam

Jika bisa mengalahkan petahana dari Partai Republik Donald Trump, Pete Buttigieg bakal jadi presiden termuda dalam sejarah AS.

Namun, status itu justru dianggap sebagai penghalang, Banyak yang menganggap politisi berdarah Malta itu tak berpengalaman meski menyukai sosoknya.

Satu-satunya pengalaman politiknya adalah memimpin South Bend, kota yang hanya berpopulasi lebih kurang 100.000 jiwa penduduk.

Menjabat selama dua periode sejak 2011 silam, Buttigieg bakal meletakkan jabatannya pada 1 Januari 2020.

Selain pengalaman, tantangan lain yang dihadapinya adalah memenangkan suara Afro-Amerika, blok pemilih Demokrat yang selalu jadi kunci di primary.

Hingga saat ini, Buttigieg masih berjibaku dalam mengamankan dukungan kalangan kulit hitam. Perolehannya adalah satu digit di level nasional.

Orientasi seksual yang gay dipandang sebagai masalah besar. Pasalnya, pemilih kulit hitam lebih konservatif dan keberatan jika mendukung politisi gay.

Kemudian, pemecatan terhadap Kepala Polisi South Bend yang berkulit hitam pada 2012, dan penembakan polisi berkulit putih terhadap warga kulit hitam adalah kendala lain.

Hal krusial lain adalah kemampuan mengalahkan Trump, yang merupakan salah satu pertimbangan utama elektoral Demokrat menentukan siapa yang akan mereka pilih.

Sejauh ini, petahana masih unggul meyakinkan di sejumlah survei ketika dihadapkan dengan skenario Buttigieg sebagai penantangnya dalam Pilpres AS 2020.

Baca juga: Hacker Iran Diklaim Targetkan Kampanye Trump dalam Pilpres AS 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com