Sementara, otoritas Bulgaria, yang awalnya diduga merupakan asal kontainer itu, mengkonfirmasi bahwa truk tersebut menggunakan plat nomor yang dikeluarkan oleh pemerintah negara itu.
Perdana Menteri Boyko Borisov mengatakan, plat nomor itu terdaftar sejak 2017 atas nama seorang warga negara Irlandia. Namun dikatakan bahwa truk itu tidak pernah memasuki Bulgaria sejak saat itu.
"Tidak ada hubungan dengan Bulgaria kecuali dari plat nomornya," kata Borisov kepada televisi nasional.
Kasus ini juga turut mengundang kesedihan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang menyebutnya sebuah tragedi yang memilukan.
"Ini adalah tragedi yang tak terbayangkan dan sangat memilukan," kata Johnson.
"Para pelaku penyelundupan manusia ini harus diburu dan dibawa ke hadapan hukum," tambahnya.
Sementara itu, Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) mengatakan, jumlah imigran yang diselundupkan ke Inggris mengguakan kontainer dan truk telah mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
Baca juga: Malaysia Kebingungan Kirim Kembali 198 Kontainer Limbah Plastik
Pada bulan Mei, NCA mengatakan telah terjadi peningkatan penggunaan metode risiko tinggi melalui jalur rahasia ke Inggris oleh geng kejahatan imigrasi terorganisir.
Kasus temuan kontainer berisi puluhan jasad imigran itu kembali mengingatkan kasus-kasus serupa sebelumnya.
Pada tahun 2000, penyelundupan 58 imigran China yang dilakukan secara diam-diam terungkap setelah ditemukannya sebuah truk Belanda di pelabuhan Dover, Inggris tenggara. Dua orang selamat, sementara lainnya meninggal dunia.
Pada 2014, sekitar 34 orang Sikh asal Afghanistan ditemukan di dalam sebuah kontainer pengiriman di pelabuhan Tilbury. Mereka ditemukan dalam kondisi dehidrasi parah, hipotermia, dan kekurangan udara. Satu orang meninggal dalam penyeberangan dari Belgia.
Pada Agustus 2015, di puncak krisis migrasi Eropa, jasad 71 migran, termasuk bayi perempuan, ditemukan bertumpuk di belakang truk pendingin yang ditinggalkan di Austria.
Investigasi kemudian mengungkap bahwa para korban telah diangkut di sepanjang rute migran Balkan dan dibiarkan mati lemas di belakang truk setelah pengemudi membuang kendaraan di dekat perbatasan Hungaria.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.