Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Unik Penjelajahan Lautan, Aksi Solo hingga Kapal Berbahan Papirus

Kompas.com - 29/06/2019, 08:05 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Era awal pembuatan kapal bertujuan untuk membantu melintasi perairan. Ketika teknik pembuatan kapal layar semakin berkembang, muncul ide untuk membuat kapal uap atau steamer.

Kapal ini menggunakan tenaga uap yang menggerakkan baling-baling, sehingga kapal bisa melaju. Berbeda dengan kapal layar, kapal ini tak mengandalkan kekuatan angin. Dengan demikian, kapan saja kapal ini bisa melaju.

Pada 1800-an, Samudra Atlantik menjadi primadona perjalanan lintas samudra atau benua. Ketika bisa melewati lautan luas itu, maka dengan mudah bisa menghubungkan Eropa dengan Amerika.

Kapal USS Savannah asal Amerika Serikat mencoba melakukan ini. Kapal ini berangkat melewati Samudra Atlantik menuju Liverpool di Inggris pada 22 Mei 1819.

Kapal ini melaju hingga kecepatan 10 knot di atas permukaan air. Sempat kehabisan bahan bakar ketika perjalanan, kapal ini akhirnya menggunakan layar.

Perjalanan tersebut ditempuh dalam waktu 24 hari lamanya dan sampai di Liverpool pada akhir Maret. Pencapaian ini menjadikannya sebagai kapal uap pertama yang lintasi Samudra Atlantik.

Baca juga: Kisah USS Savannah, Kapal Uap Pertama yang Lintasi Samudra Atlantik

6. Kapal berbahan papirus melintasi Atlantik

Ide gila muncul pada 1970-an. Ketika kapal terbuat dari kayu dan besi berkembang, seorang etnolog asal Norwegia bernama Thor Heyerdahl mencoba mengarungi lautan dengan kapal berbahan tanaman papirus.

Heyerdahl menggunakan kapal yang didesain sesuai dengan model kapal layar Mesir kuno yang diberi nama Ra II.

Tujuannya untuk membuktikan kepada dunia bahwa kebudayaan yang ada di Amerika Tengah dan Selatan merupakan akulturasi dari budaya Mediterania.

Selain itu, dia ingin membuktikan bahwa orang Mesir kuno adalah yang pertama berlayar ke Amerika. Kapal tersebut berangkat pada 17 Mei 1970 dari Maroko meunuju Amerika Tengah dan Selatan.

Selama 57 hari, kapal tersebut melintasi sekitar 6.437 kilometer dan tujuan akhir di Kepulauan Bardabos. Kapal unik ini akhirnya mampu menjawab tantangan dunia dan Heyerdahl terkenal di berbagai penjuru negeri.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Berbahan Papirus Arungi Atlantik Menuju Amerika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com