Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berniat Bakar Sarang Lebah Malah Picu Kebakaran Hutan California

Kompas.com - 12/06/2019, 18:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Ini adalah kebakaran hutan yang melintasi dari hutan hingga lembah, dan mengejutkan publik California serta efek skala besar yang ditimbulkan.

Usut punya usut, hasil sementara penyelidikan kebakaran hutan terbesar dalam sejarah modern California itu diduga dipicu secara tak sengaja oleh seorang pria.

Dalam laporan yang dirilis dalam beberapa hari terakhir, penyelidik forensik menemukan kalau ada peternak yang menyalakan api ketika memalu pancang logam.

Baca juga: Sebabkan Kebakaran Hutan, Dua Pemuda Italia Didenda Rp 427 Miliar

Dilaporkan The Independent Rabu (12/6/2019), peternak itu rupanya hendak melenyapkaan sarang lebah dengan api begitu cepat menjalar di rumput kering.

Identitas si peternak itu tidak disebutkan. Namun peninjauan dalam catatan pemeriksaan merujuk kepada Glenn Kile. Mantan operator alat berat berusia sekitar 50-an.

Dalam laporan yang beredar, dia sama sekali tidak menyangka bahwa keputusannya hendak membakar sarang lebah itu pada Juli 2018 lalu bakal berbuntut panjang.

Dia mengaku terkejut ketika api dengan cepat menyebar. "Saya mencium asap. Saya berbalik dan kemudian terjadilah," kata Kile dalam wawancara pekan ini.

Dia menceritakan Jumat pagi di peternakannya yang terletak tiga jam dari San Francisco. Saat itu, dia menemukan adanya sarang lebah yang terletak di bawah tanah.

Berdasarkan dinas kebakaran California, Kile kemudian mengambil pancang dan menancapkannya di tanah untuk membuat lubang demi menyegel sarang itu.

Kile mengaku alergi lebah dan berniat menutupnya. Atas kejadian itu, dia dianggap bertanggung jawab karena kebakaran hutan. Namun tak dianggap teledor.

Para pakar kebakaran berpendapat, api yang kemudian dikenal sebagai Api Ranch itu adalah bukti kerapuhan dan volatilitas ekstrem dari kawasan barat AS.

California, khususnya, mudah terbakar sehingga perbuatan yang dipandang remeh seperti memalu sebuah pancang dan membakarnya dapat melepaskan kebakaran.

Ribuan anggota pemadam kebakaran bekerja lebih dari satu bulan untuk memadamkan Api Ranch yang menghancurkan 150 rumah serta menimbulkan kerugian hingga puluhan juta dollar.

Baca juga: Kebakaran Hutan di China, Sudah 24 Orang Tewas

Kebakaran itu melalap 166.000 hektar kawasan liar California dengan seorang anggota pemadam kebakaran menjadi korban tewas ketika dia tertimpa pohon..

Kile mengatakan awalnya dia mencoba menghentikan api itu dengan melemparkan karpet tua, trampolin, kemudian menyekop kotoran dan menyiraminya.

Ketika cara itu tidak berhasil, dia mencoba "memukulnya" menggunakan mobil untuk menciptakan debu pasir yang menghentikan api. Namun dia malah terguling.

Akhirnya dia pun menyerah dan menghubungi 911. Pemadam kebakaran yang merespon segera mengerahkan truk hingga pesawat dengan Kile menyalakan keran untuk membantu menyediakan air.

Di saat bersamaan, dia menderita kelelahan akibat panas dan menghirup asal terlalu banyak. Meski begitu, dia menolak dibawa ke ambulans dan mendapat perawatan.

Setahun berlalu, Kile mengaku dia masih takut jika kebakaran itu kembali dan berpikir untuk pergi ke daerah lembab seperti pantai di hari panas.

"Setiap kali saya menyalakan radio, yang saya dengar adalah kebakaran di sana maupun di sini. Saya harus segera pergi dari sini," beber Kile.

Baca juga: Tak Hanya Gizi, Asap Kebakaran Hutan Juga Sebabkan Stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com