WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengkritik pemberitaan di media tentang situasi hubungan AS dengan Iran yang dianggapnya tak akurat.
Meski demikian, Trump juga melihat sisi positif dari pemberitaan tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang baik, karena akan membingungkan Iran akan kebijakan yang diambil AS.
Melalui akun media sosial Twitter miliknya, Trump mengecam media karena telah membuat laporan yang dinilainya menipu dan sangat tidak akurat tentang Iran.
Namun dalam pandangannya, berbagai laporan pemberitaan itu memiliki dampak positif.
Baca juga: Trump Yakin Iran Akan Segera Minta Bernegosiasi dengan AS
"Setidaknya Iran tidak tahu harus berpikir apa, yang pada titik ini mungkin itu merupakan hal yang baik," tulisnya di Twitter, Jumat (17/5/2019).
The Fake News Media is hurting our Country with its fraudulent and highly inaccurate coverage of Iran. It is scattershot, poorly sourced (made up), and DANGEROUS. At least Iran doesn’t know what to think, which at this point may very well be a good thing!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 17, 2019
Situasi peningkatan ketegangan antara Washington dengan Teheran maupun perkembangan di wilayah Teluk telah menghiasi sejumlah media di dunia dalam beberapa hari terakhir.
Laporan media AS menyebut adanya perselisihan di dalam Gedung Putih terkait pengambilan keputusan Washington untuk menghadapi Iran.
Pentagon juga dikabarkan telah mengirim armada kapal perang tambahan ke wilayah Teluk, bersama dengan pesawat pembom hingga sistem pertahanan udara Patriot, sebagai tanggapan atas ancaman Iran yang disebut segera melancarkan serangan terhadap kepentingan AS di wilayah itu.
Akan tetapi Trump dikabarkan tidak ingin ketegangan dengan Iran berujung pada terjadinya perang.
Harapan Trump itu diungkapkan oleh tiga pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim, maupun pernyataan sang presiden sendiri ketika menerima kunjungan Presiden Swiss Ueli Maurer.
Baca juga: Trump Berharap AS Tak Perlu Perang dengan Iran
Salah seorang pejabat yang dikutip Reuters berkata, Trump sudah menegaskan kepada setiap bawahannya bahwa dia tak ingin AS berperang dengan Iran.
"Dia tidak ingin AS terlibat perang. Itu bukan dirinya," kata pejabat itu.
Awak media pun kemudian kembali meminta konfirmasi akan hal itu kepada Trump tentang apakah AS bakal terlibat perang dengan Iran. "Kuharap tidak," jawab Trump.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.