SRINAGAR, KOMPAS.com - Ribuan warga Kashmir yang dikuasai India menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (13/5/2019).
Mereka menuntut hukuman mati bagi seorang pria yang memperkosa anak perempuan usia tiga tahun. Warga geram dengan meningkatnya kekerasan seksual.
Puluhan orang terluka, sebagian besar merupakan polisi, ketika petugas menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat untuk membubarkan demonstran.
Baca juga: Mengaku Dijual dan Diperkosa, Perempuan di India Nekat Bakar Diri
Para pengunjuk rasa melempar batu dan memblokir sebagaian jalan raya.
Peristiwa pemerkosaan itu terjadi beberapa pekan setelah seorang gadis bunuh diri karena berulang kali diperkosa ayahnya sendiri.
Melansir Reuters, pertokoan, bisnis, dan sekolah tutup di seluruh wilayah sebagai tanggapan atas seruan aksi mogok oleh ulama separatis Moulana Masoor Abbas untuk memprotes pemerkosaan.
"Kami menyerukan mogok kerja hari ini untuk membuat orang sadar tentang meningkatnya insiden pemerkosaan di lembah," katanya.
"Kami menginginkan keadilan bagi korban," imbuhnya.
Insiden pemerkosaan berawal ketika seorang anak balita dibujuk pergi ke sebuah sekolah kosong oleh tetangganya.
Kemudian dia diperkosa pada Rabu lalu. Sang ibu mencarinya dan mengikuti suara teriakan putrinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.