SINGAPURA, KOMPAS.com – Seorang dokter di Singapura dijatuhi hukuman denda 7.000 dolLar Singapura atau sekitar Rp 73 juta setelah terbukti bersalah memalsukan surat sakit untuk dirinya sendiri.
Joel Arun Sursas seperti dilaporkan Today, Selasa sore (7/5/2019), terbukti bukan hanya menerbitkan satu surat sakit palsu, melainkan empat.
Adapun Joel menggunakan surat sakit palsu untuk menghindari kewajibannya bekerja sebagai dokter di departemen radiologi Rumah Sakit Umum Changi, tempat di mana dia ditugaskan pada periode 1 September 2015 hingga 4 Januari 2016.
Baca juga: Polisi Gadungan China Minta Pelajar di Singapura Pura-pura Diculik
Alih-alih pergi bekerja, dokter muda berusia 28 ini malahan melapor ke Klinik Kesehatan Etern, tempatnya bertugas sebagai dokter pengganti atau locum.
Secara peraturan, Joel dilarang untuk bekerja sebagai dokter pengganti karena sedang menjalankan dinas kerjanya dengan pemerintah Singapura.
Namun, Joel acuh dengan larangan itu dan menjadi dokter pengganti. Dia tercatat bertugas selama 47 kali di di klinik yang membayarnya 95 dollar per jam itu dari 10 Juli 2015 hingga 11 Desember 2015. Dia melayani pasien mulai dari jam 18.30 hingga 21.30.
Persidangan menyatakan Joel terbukti telah menandatangani surat sakit untuk dirinya sendiri atas nama dokter pengganti.
Dokter pengganti memang biasanya menandatangani surat sakit tanpa harus menyatakan identitas mereka. Inilah yang membuat perbuatan Joel awalnya sempat tidak tercium.
Joel pertama sekali memalsukan surat sakitnya pada tanggal 25 November 2015. Dia juga menandatanganinya dengan tanggal 20 November tahun itu, hari di mana dia tidak melapor kerja.
Pemalsuan ini akhirnya terbongkar setelah pihak rumah sakit curiga dan memutuskan menghubungi Klinik Kesehatan Etern.
Pengacara Joel, Lee Teck Leng dalam pembelaannya menyatakan Joel tidak pernah menjadi dokter pengganti di luar jam kerjanya di rumah sakit. Dia selalu bertugas di klinik setelah jam kerjanya selesai.
Lee melanjutkan bahwa di empat kejadian itu, kliennya mengeluarkan surat sakit karena dia sedang depresi akibat diputuskan oleh mantan pacar.
Lee juga menyatakan kliennya memutuskan menjadi dokter pengganti untuk mencari uang tambahan demi berangkat ke Kanada untuk menjumpai kekasih yang memutuskan hubungan secara mendadak pada Agustus 2015.
Baca juga: Dorong Bocah yang Bully Anaknya, Pria Singapura Dihukum Penjara
Hakim Distrik Mathew Joseph menyatakan kasus ini sangatlah menyedihkan karena Joel telah gagal memenuhi kode etiknya sebagai seorang dokter.
“Anda masih sangat muda, 28 tahun, saya berharap saudara tidak melihat ini sebagai akhir kehidupan," ujarnya.
Joel melalui pengacaranya menyatakan penyesalan yang sangat mendalam atas perbuatannya. Dia berharap masyarakat akan memaafkan dan memberinya kembali kesempatan kedua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.