WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penasihat senior Amerika Serikat (AS) Jaredh Kushner angkat bicara soal rencana perdamaian di Timur Tengah antara Israel dan Palestina.
Kushner yang juga menantu Presiden Donald Trump itu menuturkan, Gedung Putih telah mengembangkan "cetak biru" rencana perdamaian disertai visi ekonomi.
Berbicara di Washington Institute for Near East Policy, Kushner menyembulkan tentang solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel serta Palestina.
Baca juga: Putra Mahkota Saudi Tawarkan Presiden Palestina Rp 142 Triliun untuk Terima Perjanjian Trump
"Jika Anda menyebutkan solusi itu, tentunya satu bagian kepada Israel, satu bagian lagi kepada Palestina," terang Kushner dilansir New York Post Jumat (3/5/2019).
"Kami akan berkata 'Anda tahu, jangan katakan itu. Mari katakan, ayo fokus kepada detil yang menjadi rencana ini'," ujar penasihat 38 tahun itu.
Kushner dikutip The Guardian menolak membeberkan rencana itu. Namun dia memastikan status final antara Israel dan Palestina ketika diumumkan pertengahan 2019 ini.
Pimpinan Palestina telah menyatakan tidak akan menerima mediasi dari Trump, yang mereka anggap sudah membuat serangkaian kebijakan yang menguntungkan Israel.
Salah satunya adalah ketika Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017, sekaligus memindahkan kedutaan besarnya ke sana.
Israel selalu menganggap kota suci bagi tiga agama itu sebagai ibu kota mereka. Namun, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan.
Kushner mengungkapkan sang ayah mertua sempat bertanya kepadanya tentang bagaimana keputusan pengakuan Yerusalem itu bakal memberikan dampak ke depannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.