KOMPAS.com - Namanya selalu terpampang dalam setiap museum lilinnya. Madame Tussaud menghabiskan seumur hidupnya untuk menciptakan karya seni lilin dari tokoh terkenal.
Dia membuat patung lilin figur termasyur mulai dari raja, bintang pop, politisi, hingga kriminal seperti pembunuh.
Mengawali museumnya di London, Madame Tussaud ternyata memiliki masa lalu yang berdarah.
Bernama asli Marie Grosholtz, Marie Tussadlahir pada 1 Desember 1761 di Strasbourg, Perancis.
Ayah Marie adalah tentara Jerman yang terbunuh dalam pertempuran sehingga membuatnya menjadi anak yatim sejak kecil.
Ibunya merupakan seorang janda yang bekerja sebagai asisten rumah tangga pembuat lilin dan pakar anatomi ternama Philippe Curtius di Berne, Swiss.
Marie pun akhirnya diadopsi oleh Curtius, yang menganggap gadis tersebut sebagai anugerah.
Curtius begitu berhasrat dengan membuat pemodelan lilin. Dia bakan memiliki koleksi kepala dan patung dari lilin.
Dari situlah, Marie yang masih muda itu tertarik dan menjadi murid yang antusias.
Ketika Curtius mendapat posisi yang lebih bergengsi di Paris, dia membawa Marie dan ibunya ke kota tersebut. Saat itu, usia Marie baru enam tahun.
Seiring bertambahnya usia, Marie mampu bergaul di antara masyarakat kelas karena kesuksesan Curtius.
Dia bahkan bertemu dengan Raja Louis XVI. Pada 1780-an, Marie diperkerjakan sebagai guru seni oleh saudara perempuan sang raja, Madame Elizabeth.
Louis XVI (1754–1793) by Philippe Curtius https://t.co/cFHQKAS39W #themet #europeanart pic.twitter.com/7OX57Cp7ko
— The Met: European Sculpture and Decor. Arts (@met_eusculpture) 9 April 2017
Meski demikian, pergaulannya dengan lingkaran kerjaan hampir saja membuatnya kehilangan nyawa.
Setelah Revolusi Perancis pecah, dia dianggap sebagai simpatisan kerajaan dan ditahan di penjara selama tiga bulan.
Rambutnya dicukur, dan nyawa Marie hanya tinggal menunggu dieksekusi. Dia diselamatkan oleh Jean-Marie Collot d'Herbois, seorang revolusioner terkemuka yang adalah teman Curtius.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Peter J McGuire, Pencetus Gagasan Hari Buruh