KOMPAS.com - Dunia politik memang tidak selalu hanya diperuntukkan bagi para politisi berpengalaman.
Dalam sebuah pemerintahan demokrasi, siapa pun berpeluang untuk menduduki jabatan politik dan pemerintahan selama mendapatkan dukungan dari rakyat.
Tak jarang tokoh-tokoh tersebut berasal dari bidang yang sama sekali berseberangan dengan dunia politik, seperti artis dan komedian.
Baca juga: Jelang Pemilu Putaran Kedua, Presiden Ukraina Minta Maaf pada Rakyat
Berikut ini empat nama komedian yang sukses melangkahkan kaki memasuki dunia politik setelah lebih dulu dikenal sebagai komedian atau pelawak.
Setelah lebih dari satu dekade dikenal sebagai penulis dan aktor komedi, Al mulai menjajaki dunia politik dengan menjadi aktivis politik liberal. Dia pun membawakan sebuah acara bincang politik bertajuk The Al Franken Show.
Pada 2008, Al terpilih menjadi anggota senat AS sebagai Senator asal Minnesota. Dengan dukungan dari Partai Demokrat, dia berhasil mengalahkan kandidat petahana dari Republik, Norm Coleman.
Al kembali terpilih dalam pemilu Senat di Minnesota pada 2014. Namun pada Januari 2018, dia mengundurkan diri setelah mendapat beberapa tuduhan tindakan pelecehan seksual.
Gnarr telah dikenal sebagai aktor dan komedian sejak 1990-an dengan membentuk grup duo bernama Tvihofoi bersama rekannya Sigurjon Kjartansson dan sering tampil di televisi maupun siaran radio.
Pada 2009, dia membentuk sebuah partai politik bernama Best Party, yang awalnya bertujuan untuk menjadi satir politik, bersama orang-orang yang tanpa latar belakang politik.
Namun partai itu justru menjadi partai yang diperhitungkan dalam pemilihan, yang dianggap sebagai reaksi rakyat Islandia atas krisis keuangan pada 2008-2011.
Meski telah terpilih sebagai wali kota Reykjavik, Gnarr tidak kehilangan selera humornya. Dia sempat beberapa kali mengunggah video ucapan selamat hari libur menggunakan topeng Dart Vader dan topi Sinterklas.
Pada 30 Oktober 2013, Gnarr mengumumkan tidak akan kembali maju dalam pemilihan wali kota untuk periode kedua dan masa jabatan berakhir pada Juni 2014.
Baca juga: Tersingkir dari Pemilu, Mantan PM Ukraina Janji Tak Bakal Protes