SINGAPURA, KOMPAS.com – Pemandangan tidak biasa terlihat di Chatsworth Road, Singapura, pada Minggu (14/4/2019) pukul 07.30 waktu setempat. Antrean mengular di trotoar, tepatnya di depan kompleks Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura.
Wajah-wajah segar sumringah memancar dari warga negara Indonesia yang tak sabar untuk memilih dalam pemilu 2019.
Meski pintu KBRI belum dibuka dan panas matahari yang terik memanggang, antusiasme warga yang ingin menggunakan hak suaranya terlihat jelas.
Baca juga: Di Hong Kong, TKI yang Paspornya Ditahan Majikan Tak Bisa Nyoblos
Tua, muda, profesional, pelajar, pekerja rumah tangga (PRT) bahkan manula yang berkursi roda rela menunggu demi mencoblos calon pilihannya.
“Saya datang jam 07.30, mengantre jauh sekali dari KBRI. Ya, sekitar satu jam gitu untuk sampai ke TPS," ucap seorang WNI, Asterlita Gallou.
“Syukurlah tepat ketika pintu dibuka jam 08.00, proses antrean berjalan dengan sangat cepat dan efisien," lanjutnya.
Ketika ditanya lebih jauh mengapa rela bangun pagi-pagi untuk mengantre, wanita yang juga Bendahara Persatuan Wanita Indonesia Singapura (PWIS) ini mengungkapkan kekhawatiran kejadian di Sydney pada Sabtu lalu, di mana ratusan WNI gagal menyalurkan hak suaranya.
“Ya saya deg-degan juga kalau sampai gagal mencoblos," ucapnya sambil tertawa.
Proses pelaksanaan pencoblosan yang lancar juga dipuji oleh Steven, seorang profesional yang mengantre selama setengah jam.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya telah mencoblos sekitar pukul 10.30 bersama istrinya, Mahaswi Swajaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.