TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menebarkan janji terkait perluasan wilayah jelang pemilu yang bakal dihelat Selasa (9/4/2019).
Dalam wawancara dengan Channel 12 dikutip AFP Minggu (7/4/2019), Netanyahu berjanji bakal mencaplok permukiman di kawasan Tepi Barat.
"Saya akan mengembangkan kedaulatan Israel, dan tak bakal membedakan antara blok permukiman dan permukiman terisolasi," kata Netanyahu.
Baca juga: AS Potong Bantuan untuk Gaza dan Tepi Barat Rp 2 Triliun
Permukiman yang dibangun di atas tanah yang diduduki Israel setelah Perang Enam Hari 1967 dianggap ilegal oleh komunitas internasional.
Berbagai upaya Tel Aviv untuk mengembangkan hunian bagi warganya dianggap sebagai hambatan dalam mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.
Dalam wawancara yang dilangsungkan Jumat (5/4/2019), Netanyahu mengatakan dia sudah berbicara kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam percakapannya dengan Trump, dia menjelaskan tidak akan menghapus rencana penambahan permukiman sebagai bagian dari rencana perdamaian AS.
"Saya berkata kepada dia tidak boleh ada rencana permukiman yang dihapus dari daerah pendudukan Tepi Barat," kata PM dari Partai Likud itu.
Israel telah menempatkan sekitar 400.000 warga di daerah pendudukan Tepi Barat. Termasuk 200.000 orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem Timur.
Adapun terdapat 2,5 juta orang Palestina tinggal di Tepi Barat, dengan negara itu ingin memantapkan wilayah di sana termasuk juga di Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada Reuters dilansir BBC menanggapi janji PM Israel yang akrab disapa Bibi tersebut.
"Segala usaha dan pengumuman yang mereka (Israel) buat tidak akan mengerdilkan fakta bahwa permukiman itu ilegal dan harus dihapuskan," tegas juru bicara itu.
Baca juga: Tentara Israel Serbu Stasiun Televisi di Tepi Barat, Tahan Empat Jurnalis
Washington dikabarkan bakal mengumumkan rencana perdamaian mereka selepas pemilu, dengan Netanyahu berujar dia bisa memprediksi isi di dalamnya.
Selain permukiman, dia meminta agar Israel tetap diperbolehkan menguasai seluruh wilayah barat Sungai Yordan dalam rencana perdamaian AS.
Sementara Trump dalam pertemuan komunitas Yahudi di Las Vegas menuturkan pemilu di Israel merupakan pertarungan dari "dua orang baik".
Saat ini, Netanyahu yang mengincar periode kelima harus bertarung sengit melawan pemimpin Partai Blue and White Benny Gantz.
Ramallah sudah memutus relasi dengan AS sejak Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017, dan memunculkan kemarahan global.
Baca juga: AS Tangguhkan Pengiriman F-35 ke Turki, Israel Diuntungkan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.