CARACAS, KOMPAS.com - Politisi yang setia dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan pencabutan kekebalan politik terhadap pemimpin oposisi Juan Guaido.
Dengan dicabutnya kekebalan itu, Guaido terancam menghadapi tuntutan kriminal karena deklarasinya sebagai presiden pada Januari lalu.
Guaido sebelumnya telah mengungkapkan ketakutannya setelah Mahkamah Agung Venezuela meminta Dewan Konstituen untuk mencabut hak imunitas parlemen yang disandangnya.
Baca juga: Ketika yang Kaya dan yang Miskin Bersatu demi Air di Venezuela
AFP memberitakan Rabu (3/4/2019), Dewan Konstituen itu didirikan Maduro pada 2017 untuk menyingkirkan Dewan Nasional yang dipimpin oleh Guaido.
Gayung bersambut. Ketuat Dewan Konstituen Diosdado Cabello mengumumkan Mahkamah Agung diperkenankan untuk melakukan pengusutan terhadap Guaido.
Dalam penjelasannya, Cabello menyebut pelanggaran larangan bepergian yang diterima Guaido ketika mengunjungi negara Amerika Latin lainnya pada februari hingga Maret.
MA Venezuela menyelidiki Guaido dengan dugaan mencoba menggulingkan Maduro kala mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara 23 Januari lalu.
Deklarasi itu membuatnya mendapat dukungan internasional. Ada sekitar 50 negara termasuk Amerika Serikat (AS) yang memberikan pengakuan.
Guaido merespon dengan bersikukuh putusan yang diumumkan Cabello tidak valid dan mengatakan dia tidak akan mundur dalam perjuangannya.
"Semua orang sudah bertekad. Tidak ada yang bisa menghentikan kami. Sebab, tidak ada jalan mundur dalam proses ini," tegas dia.
Putusan dari Cabello membuat posisi Guaido semakin terjepit setelah sebelumnya, dia dilarang menjadi pejabat publik selama 15 tahun.
Lebih lanjut, Maduro mengummumkan Gavidia Leon sebagai Menteri Energi yang baru menggantikan pensiunan jenderal Luis Motta Dominguez.
"Menteri baru ini adalah seorang kawakan yang mempunyai 25 tahun pengalaman. Tanggung jawab yang diembannya berat," ujar Maduro saat memperkenalkan Leon.
Maduro memutuskan merombak kabinetnya setelah Venezuela kembali dihantam pemadaman listrik pada Maret lalu, dan melumpuhkan hampir setengah wilayahnya.
Tanpa listrik yang diakibatkan kerusakan pembangkit utamanya, warga Venezuela mengalami kegelapan dan tidak bisa mendapat pasokan air bersih.
Baca juga: Maduro: Kita Menghadapi Monster yang Ingin Menghancurkan Venezuela
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.