Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pesawat Amfibi yang Terkenal Sepanjang Sejarah...

Kompas.com - 28/03/2019, 14:23 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

3. Beriev A-40 Albatross (Rusia)

Pesawat A-40 ini mulai diuji coba pada 1982 setelah prototipe pertama lulus uji terbang di Laut Azov, Rusia. Kapten Yevgeniy A Lakhmostov menjadi pilot pertama yang mencoba pesawat ini.

Beriev A-40 berbadan aluminium dengan panjang dari kepala sampai ekor 38,92 meter dan tingginya 11,07 meter. Selain itu, pesawat mempunyai lebar sayap 41.62 meter. Pesawat ini bermesin Kolesov RD-36-51 dan Soloviev D-30.

Satu pesawat bisa untuk menampung delapan awak, termasuk pilot, kopilot, operator radio, insinyur penerbangan, navigator, dan tiga pengamat. Namun, akhirnya pesawat amfibi tidak pernah diproduksi massal karena kejatuhan Uni Soviet.

Pesawat dipersenjatai dengan amunisi 6,5 ton dan sistem pengawasan yang lebih canggih.

Pesawat hadir untuk memenuhi kebutuhan aviasi Angkatan Laut Rusia, yang butuh kekuatan udara untuk berpatroli di pesisir dan mendeteksi dan menghancurkan kapal selam musuh.

Pesawat berbobot 90 ton ini akan dilengkapi dengan dua mesin D-30 yang kuat, yang akan memungkinkannya membawa 6,5 ton amunisi antikapal selam.

Padahal, pendahulunya hanya dapat membawa 1,5 ton A-40 Albatross juga cocok untuk operasi pencarian dan penyelamatan dengan jarak beberapa kilometer dari pantai.

Pesawat tersebut sangat mampu berlayar sehingga bisa mendarat dan terbang di air dengan ketinggian gelombang sampai 2 meter. Albatross ini dicap sebagai pesawat amfibi anti-kapal selam terbesar dunia.

4. Bevier BE-200 (Rusia)

Pesawat amfibi Be-200 Altair milik Rusia tiba di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015). Rusia mengirimkan dua pesawat yakni BE200 dan pesawat Ilyushin II-76 yang akan membantu proses pencarian black box pesawat AirAsia QZ8501.KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Pesawat amfibi Be-200 Altair milik Rusia tiba di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015). Rusia mengirimkan dua pesawat yakni BE200 dan pesawat Ilyushin II-76 yang akan membantu proses pencarian black box pesawat AirAsia QZ8501.
Be-200 dapat dengan mudah melakukan lepas landas dari atas permukaan air, seperti halnya di lapangan udara dengan jalur beraspal.

Bagian bawah badan pesawat dibuat seperti lambung kapal laut. Sementara mesin penggeraknya diletakkan di bagian atas sayap pesawat agar tidak tersentuh oleh air.

Produk perusahaan Rusia, Beriev Aircraft Company, ini dirancang untuk menjalankan beragam tugas, sebagai pemadam kebakaran, menjalani fungsi SAR, patroli keamanan laut, hingga membawa penumpang ataupun kargo. Harga per unitnya 40 juta dollar AS atau setara Rp 500 miliar.

Pesawat ini mulai diperkenalkan pada 1989, dan Pemerintah Rusia memberikan izin produksi pada 8 Desember 1990. Pada 1991, pesawat ini diperkenalkan dalam pameran dirgantara internasional, Paris Air Show.

Baca juga: Ini 5 Pesawat Amfibi yang Jadi Andalan Rusia

Be-200 memiliki kapasitas angkut air hingga 12 ton (12.000 liter atau 3.170 galon) serta 72 penumpang.

Dalam catatan perjalanan tugasnya, Be-200 cukup "akrab" menangani kasus kebakaran hutan. Seperti pada 2007, Pemerintah Portugal menyewa pesawat ini untuk memadamkan api.

Pesawat ini bekerja total selama 167 jam dengan membawa air dengan total mencapai 2.322 ton. Pemerintah Indonesia pun juga pernah menggunakan jasa pesawat ini pada 2006 guna memadamkan kebakaran hutan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com