Salin Artikel

6 Pesawat Amfibi yang Terkenal Sepanjang Sejarah...

Pesawat ini membuktikan penerbangan tak hanya bisa lepas landas atau mendarat di landasan pacu biasa, tetapi juga di atas air.

Pesawat amfibi dilengkapi lambung kapal yang melekat pada kaki pesawat, sehingga bisa terapung. Desain ini menjadikan pesawat amfibi kian tumbuh dan dilirik banyak negara.

Berbagai pihak mulai membuat dan mengembangkan pesawat amfibinya masing-masing, mulai dari kepentingan sipil sampai kepentingan militer.

Berikut pesawat amfibi yang melegenda dan terkenal dalam sejarah:

Karena kecepatannya, beberapa pilot Sekutu menganggap pesawat ini sulit ditembak jatuh dalam duel udara.

Meskipun H8K dirancang sebagai pesawat patroli maritim jarak jauh, praktiknya H8K digunakan sebagai pesawat pengebom pada masa perang.

Pihak Pemerintah Amerika Serikat akhirnya segera menugaskan kepada Hughes Aircraft Company untuk membangun pesawat terbang yang mampu membawa ratusan orang dan sejumlah material dalam jarak jauh.

Howard Hughes, sebagai desainer dan pendiri dari Hughes Aircraft Company, segera merancang bentuk pesawat tersebut.

Karena pembatasan material baja, aluminium dan sejenisnya, Hughes membuat inisiatif membangun pesawat dari kayu yang dilapisi plastik yang ditutup dengan kain.

Pesawat kayu itu memiliki rentang sayap yang hampir sama dengan panjang lapangan sepak bola yakni lebar sayap 97 meter dan panjang 66 meter dengan menggunakan delapan mesin berbaling-baling raksasa.

Kapasitas awal dari rancangan pesawat ini didesain untuk membawa lebih dari 700 orang.

Spruce Goose akhirnya berpindah-pindah kepemilikan. Hingga akhirnya sejak 1993, desain pesawat itu ditampilkan di sebuah Museum di McMinnville, Oregon, Amerika Serikat.

Beriev A-40 berbadan aluminium dengan panjang dari kepala sampai ekor 38,92 meter dan tingginya 11,07 meter. Selain itu, pesawat mempunyai lebar sayap 41.62 meter. Pesawat ini bermesin Kolesov RD-36-51 dan Soloviev D-30.

Satu pesawat bisa untuk menampung delapan awak, termasuk pilot, kopilot, operator radio, insinyur penerbangan, navigator, dan tiga pengamat. Namun, akhirnya pesawat amfibi tidak pernah diproduksi massal karena kejatuhan Uni Soviet.

Pesawat dipersenjatai dengan amunisi 6,5 ton dan sistem pengawasan yang lebih canggih.

Pesawat hadir untuk memenuhi kebutuhan aviasi Angkatan Laut Rusia, yang butuh kekuatan udara untuk berpatroli di pesisir dan mendeteksi dan menghancurkan kapal selam musuh.

Pesawat berbobot 90 ton ini akan dilengkapi dengan dua mesin D-30 yang kuat, yang akan memungkinkannya membawa 6,5 ton amunisi antikapal selam.

Padahal, pendahulunya hanya dapat membawa 1,5 ton A-40 Albatross juga cocok untuk operasi pencarian dan penyelamatan dengan jarak beberapa kilometer dari pantai.

Pesawat tersebut sangat mampu berlayar sehingga bisa mendarat dan terbang di air dengan ketinggian gelombang sampai 2 meter. Albatross ini dicap sebagai pesawat amfibi anti-kapal selam terbesar dunia.

Bagian bawah badan pesawat dibuat seperti lambung kapal laut. Sementara mesin penggeraknya diletakkan di bagian atas sayap pesawat agar tidak tersentuh oleh air.

Produk perusahaan Rusia, Beriev Aircraft Company, ini dirancang untuk menjalankan beragam tugas, sebagai pemadam kebakaran, menjalani fungsi SAR, patroli keamanan laut, hingga membawa penumpang ataupun kargo. Harga per unitnya 40 juta dollar AS atau setara Rp 500 miliar.

Pesawat ini mulai diperkenalkan pada 1989, dan Pemerintah Rusia memberikan izin produksi pada 8 Desember 1990. Pada 1991, pesawat ini diperkenalkan dalam pameran dirgantara internasional, Paris Air Show.

Be-200 memiliki kapasitas angkut air hingga 12 ton (12.000 liter atau 3.170 galon) serta 72 penumpang.

Dalam catatan perjalanan tugasnya, Be-200 cukup "akrab" menangani kasus kebakaran hutan. Seperti pada 2007, Pemerintah Portugal menyewa pesawat ini untuk memadamkan api.

Pesawat ini bekerja total selama 167 jam dengan membawa air dengan total mencapai 2.322 ton. Pemerintah Indonesia pun juga pernah menggunakan jasa pesawat ini pada 2006 guna memadamkan kebakaran hutan.

Kunlong AG600 diproduksi perusahaan industri penerbangan China (AVIC). Pesawat yang memiliki daya jelajah hingga 4.500 kilometer.

China mengembangkan dan membangun pesawat tersebut sebagai upaya program modernisasi militer. Selain itu juga demi menghadapi sengketa di wilayah perairan seperti di Laut China Selatan.

Pesawat AG600 dapat didesain untuk dapat digunakan dalam upaya penyelamatan di laut, sekaligus untuk menghadapi kebakaran hutan.

Kunlong menjalani uji terbang dari bandara Zhuhai di provinsi selatan Guangding, yang terletak di pantai Laut China Selatan dan disiarkan secara langsung melalui stasiun televisi nasional pada 2017.

Perancang utama AG600, Huang Lingcai, mengatakan, pesawat amfibi terbesar di dunia itu dapat melakukan perjalanan pulang pergi tanpa mengisi bahan bakar dari pulau paling selatan di provinsi Hainan ke James Shoal.

Pesawat AG600 tersebut memiliki lebar sayap 38,8 meter, dengan didukung empat mesin pendorong. Pesawat mampu mengangkut hingga 50 orang dan dapat berada di udara selama 12 jam.

6. FlyNano (Finlandia)

FlyNano adalah pesawat amfibi bertenaga listrik. Pesawat ini hanya mampu digunakan untuk satu orang pilot. Pesawat mempunyai panjang 3,8 meter dan rentang sayap 4,8 meter.

Pesawat ini memiliki berat 100 kilogram. Karena ukuran yang kecil dan desain yang ringan, pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan yang luar biasa.

Pesawat amfibi Finlandia ini mampu lepas landas dengan kecepatan 90 kilometer per jam dan kecepatan maksimal jelajah 120 kilometer per jam.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/28/14231821/6-pesawat-amfibi-yang-terkenal-sepanjang-sejarah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke