Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Amfibi Pertama Sukses Lepas Landas dan Mendarat di Air

Kompas.com - 28/03/2019, 12:10 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberhasilan Orville dan Wilbur Wright atau Wright Bersaudara dalam menerbangkan pesawat merevolusi sistem transportasi. Kehadiran pesawat mampu membuat manusia menempuh jarak jauh dalam waktu singkat.

Namun, muncul tantangan lain, salah satunya adalah bagaimana caranya agar pesawat dapat menempuh beragam medan sulit. Pesawat kemudian didesain agar dapat lepas landas dan mendarat di atas air.

Perancis menjadi saksi penerbangan bersejarah itu. Hari ini 109 tahun lalu, tepatnya pada 28 Maret 1910, pesawat amfibi pertama berhasil lepas landas dari dan mendarat di atas air.

Dilansir dari Wired, pesawat amfibi bernama "Fabre Hydravion" dikendarai oleh Henri Fabre. Dia terbang di Marseilles, Perancis dan menempuh jarak paling jauh sekitar 5,6 kilometer.

Keberhasilan yang dilakukan Henri Fabre menjadi catatan rekor penerbangan, terutama terkait metode lepas landas dan mendaratkan pesawat.

Fabre juga menjadi inspirasi bagi dunia aviasi. Teknologi dan desain pesawatnya juga dipelajari dan menjadi inspirasi bagi pengembangan pesawat di masa depan.

Baca juga: 18 Januari 1911, Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Kapal Laut Kali Pertama

Tak selalu berhasil

Sebelum Wright Bersaudara berhasil menerbangkan pesawatnya, orang Perancis sudah mencoba membuat pesawat terbang yang dilengkapi dengan lambung kapal. Ini diperlukan agar pesawat bisa terbang dari atas air.

Pada 1876, Alphonse Penaud mengajukan paten untuk pesawat amfibi yang dapat terbang dari air. Namun, penemu Austria, Wilhelm Kress tercatat sebagai orang yang berupaya menciptakan pesawat amfibi pertama dengan membuat Drachenflieger.

Sayangnya, kedua orang itu gagal dalam upaya menerbangkan pesawatnya.

Pada 6 Juni 1905, Gabriel Voisin mencoba terbang dan mendarat dari Sungai Seine, Perancis. Hasilnya sama, pesawat itu tak bisa terbang dan mendarat dengan mulus.

Sejak itu, pesawat amfibi menjadi tantangan yang belum bisa terpecahkan. Beberapa pihak mencoba mendesain dan mengembangkan pesawat yang bisa terbang dan mendarat di air, namun belum berhasil.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Wright Bersaudara, Penemu Pesawat Terbang...

Fabre Hydravion

Henri Fabre di atas Hydravionctie.monash Henri Fabre di atas Hydravion
Seorang bernama Henri Fabre juga ikut andil dalam pembuatan pesawat ini. Fabre mencoba membuat pesawat amfibi berbahan kayu yang bernama "Fabre Hydravion".

Pesawat amfibi ini dibangun dengan panjang 8,5 meter dan rentang sayap 14 meter. Hydravion didesain untuk satu orang kru, menggunakan mesin Gnome Omega tujuh silinder dan beratnya hampir setengah ton.

Untuk memantapkan jelajah terbangnya, pesawat ini dilengkapi dengan baling-baling Chauviere dipasang di bagian belakang pesawat.

Walau tak berpengalaman, Fabre nekat menerbangkan pesawatnya di atas air Martinque dan berhasil. Ia melaju sekitar 88 kilometer per jam.

Pesawat yang diterbangkan Fabre mendapat julukan "Le Canard", artinya bebek. Keberhasilan ini mengundang kagum pilot terkenal pada masa itu, Glenn Curtiss.

Curtiss akhirnya juga berhasil menerbangkan pesawatnya amfibinya mengikuti keberhasilan Fabre. Namun, ia melakukannya di Amerika Serikat.

Kompetisi pesawat amfibi pertama diadakan di Monako pada Maret 1912. Pada acara itu menampilkan pesawat-pesawat amfibi yang berhasil dikembangkan dari beberapa orang. Fabre dan Curtiss juga ikut andil dalam acara tersebut.

Dominasi pesawat amfibi juga merambah ke berbagai negara. Tiap-tiap negara mencoba mengembangkan pesawat amfibi terbaiknya. Bahkan, pihak Angkatan Laut AS menggunakan pesawat amfibi mencoba menyelesaikan penerbangan trans-Atlantik pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com