Mary dikenang karena kegagalannya mempertahankan Calais. Namun sebelumnya, dia mampu membuat pasukan Inggris dan Spanyol melakukan penangkapan Saint-Quentin, yang menewaskan 3.000 orang dan menahan 7.000 orang ditangkap.
Di antara mereka yang ditangkap adalah komandan Anne de Montmorency, negarawan sekaligus diplomat Perancis.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Claudia Johnson, Lady Bird di Gedung Putih
Terkait pembantaian, eksekusinya menjadikan dirinya dikenang sebagai Bloody Mary.
Padahal, ayahnya, Henry VII, juga pernah mengeksekusi 81 orang karena dianggap sesat. Begitu pula dengan saudara tirinya, Ratu Elizabeth I.
Orang Eropa modern menilai mereka yang dianggap sesat sebagai "infeksi" pada badan politik sehingga harus dihancurkan agar tidak meracuni masyarakat.
Sebagian besar dari mereka dibakar dan abunya dibuang ke sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.