Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ilmuwan Perempuan yang Turut Memperkuat Teori Evolusi

Kompas.com - 28/02/2019, 15:30 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah ilmuwan perempuan diketahui turut berkontribusi memperkuat teori evolusi dalam bidang biologi, antropologi, biologi mokuler dan disiplin-disiplin ilmu lainnya.

Kontribusi itu di antaranya terkait pengembangan struktur DNA hingga kontribusinya terhadap pengembangan kromosom makhluk hidup.

Berikut 5 ilmuwan wanita yang berpengaruh dalam teori evolusi:

1. Rosalind Franklin

Rosalind FranklinTelegraph Rosalind Franklin

Rosalind Franklin lahir pada 25 Juli 1920 di London, Inggris. Kontribusi utama Franklin adalah membantu menemukan struktur DNA.

Dia menelisik kristalografi sinar-x dan mampu menentukan molekul DNA dalam fotonya. Rosalind Franklin juga berhasil membuktikan bahwa struktur DNA semacam tangga berbentuk bengkok yang disebut heliks ganda.

Saat ia bersiap menjelaskan mengenai hal itu kepada James Watson dan Francis Crick, ternyata keduanya telah mengambil informasi itu tanpa seizin Franklin.

Dalam catatan sejarah, dia mendapat predikat membantu Watson dan Francis Crick dalam menemukan struktur DNA.

Pada usia 37 tahun, Rosalind Franklin meninggal dunia karena kanker ovarium. Ia tak sempat merasakan anugerah Nobel seperti halnya Watson dan Crick.

Tanpa kontribusi Franklin, Watson dan Crick tidak akan dapat membuat makalah tentang struktur DNA. Struktur DNA telah membantu para ilmuwan dan kedokteran.

Rosalind Franklin membantu meletakkan dasar bagi para ilmuwan lain untuk menemukan bagaimana DNA dan evolusi saling terkait.

2. Mary Leakey

Mary Leakey dan suaminyaSmithsonian Mary Leakey dan suaminya

Mary Leakey lahir pada 6 February 1913 di London, Inggris. Pada masa mudanya, ia pernah menempuh pendidikan di sekolah biara, tetapi dikeluarkan karena suatu hal.

Pasca keluar dari sekolah tersebut, dia belajar antropologi dan paleontologi di University College London.

Dia banyak melakukan penelitian dan penggalian selama beberapa musim hingga bertemu dengan suaminya Louis Leakey.

Pasangan suami istri ini bekerja sama dalam sebuah proyek buku. Mereka menemukan salah satu tengkorak leluhur manusia pertama yang hampir lengkap di Afrika.

Nenek moyang mirip kera berasal dari genus Australopithecus. Penemuannya membantu catatan fosil dengan informasi lebih lanjut tentang evolusi manusia di dunia.

3. Jone Goodall

Jone Goodall dan simpansenationalgeographic Jone Goodall dan simpanse

Jone Goodall lahir di London pada 3 April 1934. Ia dikenal melakukan penelitian yang berkaitan dengan saimpanse.

Penelitiannya mempelajari interaksi keluarga dan perilaku simpanse di Afrika bersama Louis dan Mary Leakey.

Penemuannya terkait primata, bersama dengan dengan fosil yang ditemukan Leakeys, membantu merumuskan bagaimana hominid awal hidup.

Goodall sempat menjadi sekretaris untuk Leakeys.

Sebagai imbalannya, Leakeys membayar pendidikan Goodall di Universitas Cambridge dan mengajaknya terlibat untuk meneliti simpanse dan serta meneliti manusia purba.

Nama Goodall kian terkenal sebagai Primatolog dengan karya-karyanya mengenai kehidupan sosial simpanse.

4. Mary Anning

Mary Anningbbc Mary Anning
Mary Anning lahir pada 21 Mei 1799. Ketika kecil, dia menganggap dirinya sebagai pengumpul fosil. Pada perjalanannya, penemuan Anning lebih dari itu.

Pada usia 12 tahun, Anning membantu ayahnya menggali tengkorak ichthyosauria yang merupakan kadal ikan hidup antara 230-90 juta tahun lalu.

Keluarga itu tinggal di wilayah Lyme Regis yang memiliki tempat yang ideal untuk penggalian fosil.

Sepanjang hidupnya, Mary Anning menemukan banyak fosil dari semua jenis yang membantu melukiskan gambaran kehidupan di masa lalu.

Meski  dia hidup dan bekerja sebelum Charles Darwin menerbitkan Teori Evolusi, penemuannya membantu memberikan bukti penting pada gagasan perubahan spesies dari waktu ke waktu.
 
5. Barbara McClintock

Barbara McClintockBritannica Barbara McClintock
Barbara McClintock lahir di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat pada 16 Juni 1902. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Brooklyn, New York.

Setelah itu, Barbara kuliah di Universitas Cornell dan belajar pertanian. Di sana lah ia menemukan kecintaan terhadap genetika dan memulai karir panjang untuk meneliti bagian-bagian kromosom.

Beberapa kontribusi terbesarnya bagi sains adalah menemukan untuk apa telomer dan sentromer dari kromosom itu.

McClintock juga orang pertama yang menggambarkan transposisi kromosom dan bagaimana mereka mengontrol gen mana yang diekspresikan atau dimatikan.

Hal ini menjadi bagian besar dari teka-teki evolusi dan menjelaskan bagaimana terjadi adaptasi ketika perubahan lingkungan menghidupkan atau mematikan sifat-sifat tersebut.

McClintock pernah meraih Nobel untuk penemuannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com