Menlu AS: Menlu Iran Garda Terdepan dari Mafia yang Korup

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyoroti pengunduran diri Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif.

Dalam kicauannya di Twitter sebagaiman diwartakan AFP Selasa (26/2/2019), Pompeo mengatakan bakal memperhatikan apakah pengunduran diri itu benar-benar terjadi.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Iran Umumkan Pengunduran Diri Lewat Instagram

"Bagaimanapun, dia dan Hassan Rouhani adalah garda terdepan bagi mafia yang korup," kata Pompeo, merujuk Zarif dan Presiden Rouhani.

Dia menuturkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tetap menjadi muara segala kebijakan yang diambil Iran.

"Kebijakan kami tak berubah. Rezim itu harus bertingkah seperti layaknya negara normal dan menghormati setiap rakyatnya," terang Pompeo.

Sebelumnya, Zarif secara mengejutkan mengumumkan pengunduran diri melalui akun resmi Instagram pada Senin (25/2/2019).

Namun, pengunduran diri menlu berusia 59 tahun yang mengabdi sejak Agustus 2013 itu hanya berlaku jika Rouhani menerimanya.

Mantan Duta Besar Iran untuk PBB itu selalu berada dalam tekanan setelah kebijakannya untuk bernegosiasi dengan Barat ditentang kelompok garis keras.

Segala upaya negosiasinya terpukul setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan menarik diri dari perjanjian nuklir pada 2015.

Pengumuman Trump berdampak kepada menukiknya perekonomian Iran. Zarif disalahkan karena menegosiasikan kesepakatan yang buruk.

Kaum konservatif beranggapan Iran tak mendapat apa-apa setelah memberikan kelonggaran terlalu banyak dalam perjanjian nuklir 2015.

Perseteruan antara Zarif dengan para pengkritiknya semakin runcing setelah Zarif berkata, kekhawatirannya adalah tekanan internal.

Baca juga: Iran Klaim Sukses Luncurkan Rudal Jelajah dari Kapal Selam