Wasit yang Bertugas Wanita, TV Iran Batalkan Siaran Pertandingan Liga Jerman

TEHERAN, KOMPAS.com - Sebuah kanal televisi di Iran dilaporkan membatalkan tayangan pertandingan sepak bola Liga Jerman pada pekan lalu.

Stasiun TV pemerintah IRIB membatalkan laga Bundesliga antara Bayern Muenchen versus Augsburg pada Jumat pekan lalu (15/2/2019).

Baca juga: Siarkan Adegan Seks Jackie Chan, Bos Stasiun TV Iran Dipecat

Penyebabnya seperti dilansir Deutsche Welle via Daily Mail Senin (18/2/2019), saat itu wasit yang bertugas adalah Bibiana Steinhaus.

Laga itu batal disiarkan karena peraturan ketat di Iran yang melarang menunjukkan gambar perempuan yang mengenakan pakaian dengan menunjukkan kulit, contohnya celana olahraga.

Kontributor Iran untuk media Jerman ARD Natalie Amiri berkicau di Twitter berkata, pembatalan siaran itu terjadi pada menit-menit terakhir.

"Siapa yang bakal disalahkan? Bibi lagi, tentu saja. Bibiana adalah perempuan dan mengenakan celana pendek. Anda tak bakal melihat siaran itu di TV Iran," kecam Amiri.

Kurzfristig gecancelt! Keine Übertragung des Spiels @FCBayern @FCA_World Augsburg im #Iran Staatsfernsehen. Und wer hat Schuld daran: natürlich wieder Bibi. Bibiana Steinhaus ist eine Frau und trägt kurze Hosen. So etwas soll man nicht im iranischen Staatsfernsehen sehen. pic.twitter.com/lGBrN6SpME

— Natalie Amiri (@NatalieAmiri) February 16, 2019

Bukan kali pertama televisi Iran menolak menayangkan pertandingan sepak bola internasional karena Bibiana yang tengah bertugas.

Pada Mei tahun lalu, sebuah pertandingan Bundesliga sering disensor karena saat itu wasit yang memimpin jalannya laga adalah Bibiana.

Setiap kali kamera fokus kepada wasit berusia 39 tahun tersebut, maka televisi Iran bakal menggantinya dengan gambar penonton.

Bibiana merupakan perempuan pertama yang memimpin pertandingan sepak bola pria di level profesional di Jerman, dan pertama kali memimpin pada September 2017.

Wasit yang mengantongi lisensi FIFA sejak 2005 itu terpilih sebagai salah satu pengadil lapangan terbaik di Jerman pada 2018.

Baca juga: Akibat Puting Susu, TV Iran Sensor Logo AS Roma Saat Lawan Barcelona