Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KYB-UAV, Drone Bunuh Diri Canggih dan Murah Buatan Rusia

Kompas.com - 25/02/2019, 10:34 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

MOSKWA, KOMPAS.com - Perusahaan pembuat senjata asal Rusia belum lama ini meluncurkan perangkat drone atau pesawat tanpa awak yang difungsikan sebagai senjata peledak layaknya rudal.

Kalashnikov Group, perusahaan yang dikenal sebagai produsen senapan serbu revolusioner, AK-47, kini memperkenalkan KYB-UAV, sebuah drone bunuh diri yang diklaim bakal mengubah perang di masa depan.

Drone tersebut telah dipamerkan dalam ajang yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu, bersama sejumlah teknologi persenjataan mutakhir dunia lainnya.

Meski berukuran kecil dan tidak sedahsyat kendaraan lapis baja atau jet tempur teknologi terbaru, drone ini berpotensi menjadi tren baru dalam pertempuran di masa mendatang.

Dilansir The Washington Post yang dikutip SCMP, KYB-UAV diklaim mudah dioperasikan, efektif, murah, dan revolusioner.

Baca juga: Drone Kamikaze hingga Limosin Lapis Baja Rusia Dipamerkan di Abu Dhabi

Seperti halnya AK-47 yang masih banyak digunakan terutama oleh kaum revolusioner dan kelompok pemberontak yang tak puas dengan pemerintah, drone bunuh diri ini juga disebut menandai arah pertempuran yang sama sekali baru.

KYB-UAV memiliki lebar 1,2 meter dan mampu terbang selama 30 menit dengan kecepatan maksimal 130 kilometer per jam.

Dilengkapi dengan bahan peledak seberat 2,7 kilogram dan ukurannya yang tak lebih besar dari sebuah meja kopi, drone ini dapat dikendalikan untuk mencapai target hingga sejauh 65 kilometer.

"Ini sebanding dengan rudal jelajah kecil, lambat, dan murah," tulis laporan situs National Interest.

Namun teknologi "rudal pintar" ini dikhawatirkan oleh para pakar bakal disalahgunakan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.

Berbeda dengan drone bunuh diri buatan militer AS dan Israel yang diekspor secara terbatas untuk lingkup kecil sekutu mereka, Rusia berpeluang lebih longgar dalam penjualan KYB-UAV.

Penggunaan drone peledak sebenarnya juga bukan hal baru dalam peperangan, dengan kelompok teroris ISIS dilaporkan telah kerap meluncurkan drone berpeledak untuk menghancurkan target dari jarak jauh.

Pasukan Rusia di Suriah menjadi salah satu yang paling sering menjadi target serangan, seperti saat belasan perangkat pesawat tak berawak rakitan ISIS menyerang pangkalan udara Hmeimim.

Baca juga: Militer Rusia Uji Coba RPK-16, Senapan Serbu Terbaru dari Kalashnikov

Tetapi, berbeda dengan drone-drone rakitan teroris, KYB-UAV disebut lebih cepat, lebih akurat, serta memberikan daya ledak dan jangkauan yang lebih besar dibandingkan perangkat buatan teroris.

"Dan tidak seperti drone peledak buatan AS dan Israel, KYB-UAV akan 'sangat murah'," kata salah satu perwakilan Kalashnikov.

Dia menolak menyebutkan harga dan berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Dia menambahkan, target pasar drone bunuh diri Kalashnikov ini adalah tentara yang lebih kecil di seluruh dunia, yang berarti ketersediaan KYB-UAV akan melewati kontrol yang diberlakukan oleh AS dan sekutunya yang dirancang untuk menjaga drone bersenjata dari tangan musuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com