Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Uji Coba Senjata yang Bisa Bikin Halusinasi dan Muntah

Kompas.com - 05/02/2019, 18:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com - Dua kapal perang Rusia dilaporkan telah mendapat senjata yang selama pengujian, memberikan efek negatif kepada beberapa subyek.

Media lokal RIA Novosti dikutip Newsweek Senin (4/2/2019) memberitakan, pabrikan senjata sudah mulai memasok angkatan laut perangkat "gangguan optik visual" bernama Filin 5P-42.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi kepada China karena China Beli Senjata Rusia

Ruselectornics sebagai pengembang Filin menyatakan, senjata yang berarti Burung Hantu Elang itu dibuat untuk menyilaukan dan melumpuhkan lawan.

MSN News melaporkan, senjata itu sudah mulai dipasang di kapal perang Admiral Gorshkov dan Admiral Kasatonov. Filin menembakkan sinar seperti strobo.

Jika terkena lawan, maka mereka tidak akan bisa melihat kapal Rusia. Filin juga bisa digunakan untuk menekan tekknologi inframerah, laser, atau rudal anti-tank dari jarak sekitar 5 km.

Selama uji coba, relawan yang mencoba mengancurkan target berisi Filin dengan senapan runduk (sniper) maupun senapan mesin mengalami kesulitan dalam membidik.

Sekitar 45 persen subyek penelitian mengaku merasakan pusing, mual, muntah, hingga kebingungan. Sementara 20 persen mengaku mendapat halusinasi.

"Subyek merasa seperti ada bola cahaya berlari di hadapan mereka," demikian laporan RIA Novosti yang menambahkan, pengembang mengklaim lawan sempat buta sesaat.

Kabar senjata itu muncul di tengah tensi tinggi antara Kremlin dengan Amerika Serikat (AS) menyusul pembahasan isu perjanjian nuklir era Perang Dingin.

Rusia memutuskan menangguhkan berpartisipasi dalam Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) yang ditandatangani pada 1987 antara AS dengan Uni Soviet.

Pernyataan Moskwa berselang sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan pemerintahan Donald Trump menangguhkan partisipasi di INF.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan negaranya bakal meneruskan pengembangan rudal berkemampuan nuklir, termasuk senjata supersonik.

Baca juga: Diminta Jauhi Senjata Rusia, Begini Balasan Duterte ke AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com