Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: YouTube Berperan Tumbuhkan Pengikut Teori Bumi Datar

Kompas.com - 19/02/2019, 12:33 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

HOUSTON, KOMPAS.com - Sebuah penelitian menyebutkan, YouTube memiliki peranan penting dalam membuat sebagian orang memercayai teori Bumi datar.

Riset ini menanyai sejumah orang di sejumlah konferensi Bumi datar dan menemukan sejumlah video yang disaksikan dalam acara itu menjadi salah satu kunci penting.

Dalam sejumlah konferensi itu, para peserta menyaksikan video yang menyajikan banyak bukti bahwa Bumi sebenarnya tidak bulat.

Baca juga: Ikut Sebarkan Teori Bumi Datar, Pebasket NBA Minta Maaf

Para peneliti yang terlibat dalam studi ini mengatakan, YouTube harus bekerja keras untuk memastikan pengunjung situs itu mendapatkan informasi yang akurat.

"Banyak informasi yang bermanfaat di YouTube tetapi tak sedikit yang salah," kata Profesor Asheley Landrum dari Texas Tech University kepada harian The Guardian.

Landrum mengatakan algoritma yang digunakan YouTube untuk membimbing seseorang ke topik yang mereka inginkan memudahkan pengunjung berakhir di lubang misinformasi.

"Meyakini Bumi datar sebenarnya tidak masalah, tetapi biasanya keyakinan itu dibarengi rasa tidak percaya terhadap sejumlah institusi dan secara umum pemerintah," tambah Landrum.

Riset ini juga menyimpulkan YouTube biasanya mengarahkan pengunjung ke video-video soal Bumi datar setelah seseorang menyaksikan video tentang teori konspirasi.

Beberapa orang mengatakan, awalnya mereka menonton video itu untuk mengkritisi tetapi akhirnya mereka kalah dari argumen yang lebih terlihat masuk akal.

Hasil penelitian Profesor Landrum ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Asosiasi untuk Kemajuan Sains akhir pekan lalu.

Baca juga: Rencana Pria AS Terbangkan Roket untuk Buktikan Bumi Datar Tertunda

Landrum mengatakan, seharusnya para ilmuwan memproduksi video YouTube sendiri untuk meredam klaim Bumi datar dan berbagai teori konspirasi lain.

"Satu-satunya cara adalah kita harus memerangi misinformasi itu dan mencoba membanjiri YouTube dengan informasi yang benar," kata Landrum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com