Yasser Arafat yang meninggal pada 11 November 2004 lalu adalah pemimpin Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina. Dia dianggap sebagai awal mula munculnya terorisme modern.
Nasser al-Qidwa, keponakan dari Arafat, menilai keputusan penyitaan oleh pengadilan Israel tersebut tidak dapat diterima.
Baca juga: Kamar Tidur di Akhir Hidup Yasser Arafat Dibuka untuk Umum
Properti yang dimaksudkan dalam surat keputuan penyitaan tersebut meliputi sebuah kawasan seluas sekitar 2.700 meter persegi yang terletak di Bukit Zaitun, yang menghadap dinding Kota Tua Yerusalem dan kompleks masjid Al-Aqsa.
Disampaikan Qidwa, dalam konferensi pers di Ramallah, Rabu (23/1/2019), bahwa Arafat dan saudara-saudaranya hanya memiliki sebagian kecil dari properti yang disita.
"Keputusan oleh pengadilan itu adalah sebuah upaya tindakan perampok dan pencuri," kata dia, seperti dilansir AFP.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.