TUNIS, KOMPAS.com - Sekelompok warga dan politisi Tunisia dilaporkan bakal menggelar demonstrasi jelang rencana kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman ( MBS).
Kunjungan tersebut terjadi di tengah penyelidikan kasus pembunuhan yang menimpa jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki.
Juru bicara pemerintah Saida Qarash diwartakan Al Jazeera menuturkan, MBS direncanakan bakal berkunjung pada Selasa (27/11/2018).
Baca juga: MBS Jalani Tur ke Negara Arab, Pertama Kali sejak Kasus Khashoggi
Qarash menyatakan Tunisia mengutuk pelaku pembunuhan Khashoggi, dan menuntut agar dalang kasus itu bisa diungkap ke publik dan diadili.
Mantan pemimpin Partai al-Irada Tarek Kahlawi berkata, ratusan orang direncanakan bakal berkumpul di depan istana kepresidenan di Carthage.
Dia berujar adalah hal memalukan bagi Tunisia, yang mengalami revolusi melawan tirani dan transisi demokrasi, menerima MBS.
Dia menyebut putra mahkota berusia 33 tahun itu sebagai kriminal yang telah ternoda oleh darah Khashoggi maupun warga Yaman.
"Aksi unjuk rasa itu merupakan inisiatif warga, dan saya meminta semua pihak untuk menentang rencana kunjungannya (MBS)," tegas Kahlawi.
Juru bicara partai oposisi Front Populer Hamma Hammami juga mengecam kunjungan MBS itu dengan menyebutnya sebagai aksi provokasi terhadap rakyat Tunisia.
Ketua partai Emad al-Daimi melalui unggahan Facebook memperingatkan Presiden Beji Caid konsekuensi jika nekat menerima kunjungan MBS.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan