MOSKWA, KOMPAS.com - Di tengah pertarungan retorika soal nuklir dengan Rusia, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keinginannya bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
Keduanya dijadwalkan menghadiri peringatan Perang Dunia I di Paris, Perancis, pada 11 November mendatang. Di situlah, mereka dapat saling berjumpa.
"Presiden Trump akan menantikan bertemu Anda di Paris, di sela-sela peringatan 100 tahun peringatan Gencatan Senjata," kata Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, kepada Putin di Moskwa, pada Selasa (23/10/2018).
Baca juga: Trump: AS Akan Bangun Senjata Nuklir untuk Tekan Rusia dan China
Sebagai informasi, Gencatan Senjata Moskwa merupakan kesepakatan antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman pada 11 November 1918 untuk mengakhiri Perang Dunia I.
Dalam peringatan tersebut, sekitar 60 kepala negara dan pemerintah dijadwalkan hadir di Paris.
"Akan berguna untuk melanjutkan pembicaraan langsung dengan presiden AS, misalnya di Paris, jika pihak AS bersedia," ucap Putin, seperti diwartakan AFP.
Trump dan Putin pernah menggelar pertemuan bilateral pertama di Helsinki, Finlandia, pada Juli lalu.
Setelah kembali ke negaranya, Trump dihujani kritik karena dianggap bersikap terlalu lunak menghadapi Putin.
"Bagi saya pertemuan itu berguna dan terkadang cukup sulit. Tetapi akhirnya dapat terbangun," katanya, merujuk pada pertemuan di Helsinki.
"Jujur, kami kadang terkejut melihat AS terkadang mengambil langkah yang benar-benar tidak adil terhadap Rusia, yang tidak bisa kami sebut sebagai hal ramah," ujarnya.
"Kami tidak membalas, tapi ini terus berlanjut lagi dan lagi," imbuhnya.
Baca juga: Putin: Jika Diserang, Rusia Bakal Gunakan Senjata Nuklir
Sebelum mengadakan pembicaraan dengan Putin, Bolton menemui beberapa pejabat senior Rusia.
Heading to Moscow tomorrow to meet with senior Russian leaders, including Foreign Minister Sergei Lavrov and Security Council Secretary Nikolai Patrushev, to continue discussions that began in Helsinki between our two countries.
— John Bolton (@AmbJohnBolton) 19 Oktober 2018
Kunjungan itu dilakukan usai Trump mengumumkan, As bakal menarik diri dari Traktat Persenjataan Nuklir Jarak Menengah (INF) 1987.
Kesepakatan era Perang Dingin tersebut ditandatangani oleh Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev.
Trump juga memperingatkan, AS akan meningkatkan persenjataan nuklirnya untuk menekan Rusia dan China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.