Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: AS Akan Bangun Senjata Nuklir untuk Tekan Rusia dan China

Kompas.com - 23/10/2018, 08:48 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan, negaranya akan meningkatkan senjata nuklir untuk menekan Rusia dan China.

Diwartakan BBC, Senin (22/10/2018), dia meyakini Rusia telah melanggar Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) 1987.

Perjanjian era Perang Dingin itu melarang keberadaan rudal jarak menengah. Tujuannya, untuk mengurangi ancaman Uni Soviet kepada negara-negara Eropa.

Baca juga: Rusia: Dunia Tak Aman jika AS Keluar dari Perjanjian Nuklir

Trump mengatakan, AS akan membangun senjata nuklir sampai orang-orang menyadarinya.

"Sampai orang-orang sadar, kami akan membangunnya," katanya di Gedung Putih.

"Ini ancaman bagi siapa pun yang Anda ingin terlibat termasuk China, Rusia, serta lainnya yang ingin ikut serta," ucapnya.

AFP melaporkan, China bukanlah negara yang ikut tanda tangan dalam INF. Namun, negara itu menyerukan agar AS berpikir lagi soal keputusan untuk menarik diri dari perjanjian senjata nuklir itu.

"Perlu ditekankan bahwa salah untuk mengaitkan China ketika berbicara tentang penarikan dari perjanjian itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.

Sebelumnya, juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov menyanggah klaim Trump soal Rusia melanggar Perjanjian INF.

Peskov menegaskan Negeri "Beruang Merah" bakal selalu berkomitmen dan menghormati INF.

Dia merujuk kepada perkataan sebelumnya dari Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia tidak akan pernah mulai menembakkan nuklir dan memulai konflik.

Baca juga: Macron Ingatkan Trump Pentingnya Kesepakatan Senjata Nuklir dengan Rusia

"Keinginan untuk menarik diri dari perjanjian jadi perhatian terbesar kami. Jika benar, maka dunia ini sangat tidak aman," ucap Peskov.

Perjanjian INF ditandatangani pada 1987 oleh Presiden AS Ronald Reagan dan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev, menyebabkan 2.700 rudal jarak pendek dan menengah dapat dihilangkan.

Perjanjian tersebut sekaligus mengakhiri perlombaan senjata pada 1980-an, yang dipicu oleh penyebaran rudal nuklir SS-20 Soviet di ibu kota Eropa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com