Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan, Al-Arsyi adalah satu dari sejumlah WNI yang tengah ditangani aparat keamanan Malaysia dalam operasi pemantauan paska- aksi ISIS di kota Marawi, Filipina.
Al-Arsyi disebut masuk ke Malaysia pada 2012 melalui Batam dan menuju ke negara bagian Johor.
Dalam sidang pembuka, dia menyebut seorang rekannya di Indonesia sering dihubungi terkait dukungan terhadap ISIS melalui Facebook Messenger.
Saat ini akun milik Al-Arsyi telah diblokir dan rekan-rekannya "hilang sejak awal 2018".
Data kepolisian Malaysia menyebutkan buruh bangunan ini termasuk dari 29 WNI yang ditahan di Malaysia karena terkait ISIS sejak 2013.
Para WNI ini menjadi orang asing terbanyak selain dari Filipina dan Timur Tengah yang ditahan terkait kasus terorisme.
Baca juga: WNI Ditangkap Terkait Rencana ISIS Bom Mobil di Malaysia
Kepolisian Malaysia secara keseluruhan menahan 369 orang dalam lima tahun terakhir, sebagian besar warga Malaysia.
WNI yang tertangkap ini, sekitar 50 persen di antaranya diadili di Malaysia dan selebihnya dideportasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.