BRUSSELS, KOMPAS.com - Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan bakal menggelar latihan perang terbesar sejak era Perang Dingin.
Dilaporkan AFP via Channel News Asia Selasa (9/10/2018), latihan tersebut juga merupakan ajang unjuk kekuatan NATO kepada Rusia.
Latihan bernama November's Trident Juncture itu bakal dilaksanakan di Norwegia, dan menyertakan 50.000 tentara, 150 pesawat, 60 kapal perang, dan 10.000 kendaraan.
Baca juga: NATO: Pembelian S-400 dari Rusia adalah Keputusan Turki sebagai Negara
Kepala Komando Aliansi Gabungan Laksamana James Foggo dari Amerika Serikat (AS) berujar, mereka bakal melakukan simulasi menghadapi serangan dari sebuah negara fiksi.
"Latihan itu menunjukkan NATO mampu melindungi sekutunya dari segala serangan. Tidak menyebut negara tertentu," terang Foggo.
Dia menyadari Norwegia mempunyai perbatasan dengan Rusia, dan menjelaskan latihan perang itu mendemonstrasikan mereka bisa bergerak cepat di saat sekutunya diserang.
Jenderal Norwegia Rune Jakobsen memaparkan, area tempat mereka berlatih mempunyai jarak 1.000 kilometer dari perbatasan Rusia.
"Seharusnya pihak Rusia tidak menganggapnya sebagai ancaman. Atau mereka bisa berpikir positif bahwa ini adalah latihan pertahanan reguler," ujar Jakobsen.
Dia menambahkan telah mengirim undangan kepada dua pengamat Rusia dan dua pengamat Belarusia untuk meninjau latihan tersebut.
Jenderal Kanada Christian Juneau menyatakan, latihan itu bakal dibagi dalam dua tahap, di mana fase pertama adalah bagaimana menahan serangan dari sebuah negara.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan