TEL AVIV, KOMPAS.com - Wali Kota Israel di Yerusalem, Nir Barkat mengumumkan pada Kamis (4/10.2018), rencananya untuk memindahkan kantor Badan Pengungsi Palestina PBB, UNRWA dari Yerusalem.
"Saya memiliki sebuah rencana yang terperinci untuk memindahkan UNRWA dari Yerusalem dan akan mengganti layanannya dengan layanan kota," kata Barkat dilansir AFP.
Pernyataan Barkat itu langsung menuai keprihatinan dari UNRWA yang menilai langkah tersebut dapat mempengaruhi operasional dan layanan kemanusiaan untuk wilayah Yerusalem Timur yang dicaplok Israel.
UNRWA menjalankan di antaranya sekolah-sekolah dan pusat layanan kesehatan terutama yang berlokasi di kamp pengungsian Shuafat, tempat bagi sekitar 24.000 warga Palestina.
Baca juga: Pengurangan Pegawai, Staf UNRWA Gelar Aksi Mogok
Wacana pemindahan kantor tersebut menjadi cobaan baru bagi UNRWA yang telah mendapat tekanan dari Israel dan juga AS.
Kedua negara itu menolak kebijakan yang menyebut status pengungsi dapat diturunkan kepada anak-anak dan keturunan pengungsi Palestina.
Kondisi itu menyebabkan jumlah pengungsi yang ditanggung oleh UNRWA menjadi meningkat tajam.
Baik Israel maupun AS menginginkan agar jumlah pengungsi dapat dikembalikan seperti semula.
Permasalahan pengungsi Palestina dan status Yerusalem telah menjadi dua isu utama yang selalu mengganjal dalam upaya tercapainya perdamaian dengan Israel.
Sekitar 750.000 orang Palestina telah melarikan diri selama terjadinya perang pada 1948 yang mengiringi berdirinya Israel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.