3. Helikopter Kamov
China diketahui telah membeli tujuh unit helikopter multifungsi Kamov Ka-32A11VS pada 2016, ditambah dua unit lagi pada 2017 dari perusahaan induk helikopter Rusia.
Disebut multifungsi lantaran helikopter tersebut dianggap cocok untuk berbagai misi, mulai dari pemadaman kebakaran, operasi pencarian dan penyelamatan, hingga patroli.
Helikopter Kamov Ka-32 juga mampu membawa kargo dalam jumlah sangat besar yang dapat ditempatkan di dalam maupun luar badan helikopter.
Baca juga: Rusia: AS Bermain Api dengan Beri Sanksi kepada China
Penggunaan baling-baling satu sumbu atau koaksial memungkinkan helikopter tersebut melakukan pendaratan di wilayah pegunungan atau perkotaan yang padat.
Helikopter tersebut juga dapat dilengkapi dengan berbagai peralatan khusus, seperti meriam air untuk memadamkan kebakaran dan dapat berfungsi dengan baik di tengah asap tebal atau debu.
4. Mesin Pesawat Jet AL-31F
China disebut telah memesan hingga 150 unit mesin jet AL-31F dari Rusia. Hingga akhir tahun lalu jumlah yang telah dikirimkan mencapai 100 unit, menurut lembaga think-thank, SIPRI.
China memesan mesin tersebut terutama untuk dipasang pada jet tempur berbasis kapal induk, Shenyang J-15, yang merupakan modifikasi dari Sukhoi Su-27.
Mesin seri AL-31 adalah mesin dasar yang dikembangkan untuk jenis jet Su-27 yang telah digunakan secara luas.
China diyakini telah membangun beberapa lusin jet tempur J-15 yang akan ditempatkan di kapal induk produksi China pertama, Liaoning.
Baca juga: China Kembangkan Jet Tempur Baru untuk Gantikan J-15
Sebagai tambahan, sebagian mesin AL-31F juga telah digunakan dalam uji coba awal untuk jet tempur siluman generasi kelima, Chengdu J-20.
Namun, selanjutnya, J-20 akan menggunakan mesin buatan China, WS-10 yang diperkuat baling-baling khusus sehingga dapat lebih tahan panas.
Disebut dengan Soloviev D-30, mesin berbaling-baling turbo dengan dua poros bypass rendah yang dirakit pada era Uni Soviet.
Mesin itu banyak digunakan pesawat berukuran besar seperti pesawat angkut militer Y-20 dan pembom H-6K.
Khusus untuk pesawat pembom H-6K, yang telah mulai digunakan dalam misi pada Oktober 2009, diklaim sudah mencapai radius total pertempuran sekitar 3.500 kilometer menggunakan mesin D-30.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.