Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Sekali, Mereka Mengantar Pizza untuk Tentara di Garis Depan

Kompas.com - 08/08/2018, 17:38 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

Terluka saat perang, Kachko kehilangan satu paru-parunya dan kemudian memutuskan menggunakan uang pensiunnya sebagai tentara untuk modal membuka kedai pizza.

Dia dan rekannya, Chaban memutuskan membuka waralaba Pizza Veterano yang pertama kali dibuka di Kiev oleh seorang bekas tentara beberapa tahun lalu.

"Ini bukan sekadar mencari uang, kami ingin mempekerjakan para veteran yang kesulitan mencari pekerjaan," ujar Kachko.

Dia menambahkan, dengan bekerja di kedai pizza miliknya, para veteran perang ini bisa belajar beradaptasi dengan kehidupan damai.

Baca juga: Gara-gara Guyonan Ini, Pegawai Pizza Hut di AS Dipecat

Dan setiap sepekan sekali, Kachko bersama Chaban berangkat ke garis depan untuk mengantarkan pizza.

Pizza untuk para tentara itu dibeli dari hasil donasi yang digalang lewat media sosial dan sumbangan para pelanggan kedai.

Demi alasan keamana, Kachko harus menyepakati jadwal dan rute pengantaran pizza itu dengan komando militer setempat.

"Sepekan sekali kami mengantar 20 kota besar pizza untuk para tentara. Setiap pengiriman untuk unit yang berbeda," ujar Chaban.

Kali ini Chaban mengantar pizza ke desa Vodyane, yang nyaris kosong karena penduduknya mengungsi menghindari perang.

"Kami memastikan agar pengiriman bisa dilakukan dengan aman," kata Chaban sambil menginjak pedal gas mobilnya dalam-dalam.

Mobil itu melaju kencang di padang rumput terbuka yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari posisi pasukan pemberontak.

Selanjutnya, Chaban harus merunduk untuk menghindari pantauan pasukan pemberontak dan masuk ke dalam parit-parit pertahanan tentara Ukraina.

Kondisi parit itu gelap gulita, sebab posisi mereka amat dekat dengan garis pertahanan musuh sehingga penggunaan listrik dan telepon genggam dilarang.

Bahkan mereka juga dilarang merokok atau berbicara dengan suara terlalu keras.

Para tentara itu menyambut Chaban dengan senang dan berterima kasih karena membawakan makanan hangat untuk mereka.

Sebab, selain pizza yang diantar kedua pemuda itu, sehari-hari mereka hanya makan sup dingin dan makanan kaleng.

Namun, bagi sang komandan batalion Vadym Sukharevsky, hal terpenting bukan makanan yang dibawa kedua pria itu.

Baca juga: Seni Memutar Pizza Napoli jadi Warisan UNESCO

"Saat seorang prajurit terjebak tembakan musuh dan kurang tidur, saat mereka melihat pria pengantar pizza, dia sadar bahwa dia tak sendirian," ujar Vadym.

"Mereka sadar masih banyak orang yang memberi dukungan, berdoa untuknya, dan mengkhawatirkan dirinya, serta mengharapkan keselamatannya," tambah Vadym.

Menurut Presiden Petro Poroshenko sebanyak 300.000 warga Ukraina, sebagian besar para sukarelawan, terlibat dalam operasi militer sejak konflik ini pecah empat tahun lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com