Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Sekali, Mereka Mengantar Pizza untuk Tentara di Garis Depan

Kompas.com - 08/08/2018, 17:38 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Aroma menggoda keju yang meleleh, daging, dan saus tomat tercium para prajurit Ukraina yang bertugas di garis depan wilayah timur negeri itu yang masih bergolak.

Tanpa disangka, seorang pria pengantar pizza muncul di parit-parit tempat para prajurit itu bersiaga.

"Ayo cepat dimakan, selagi masih panas dan musuh tidak menembaki kalian," kata Aleksey Kachko, pria pengantar pizza itu di depan para tentara yang terkejut.

"Ini untuk kami," kata seorang prajurit yang terkejut tetapi tak bisa menyembunyikan senyuman di wajahnya.

Baca juga: Presiden Ukraina Bakal Tagih Rusia Biaya Perang Rp 724 Triliun

"Musuh hanya berjarak kurang dari 80 meter dari sini. Saya yakin mereka bisa mencium bau pizza ini dan liur mereka mengalir dari mulut," ujar Kachko yang mengenakan rompi anti-peluru itu.

Kachko (23), awalnya ikut bertempur bersama batalion sukarelawan Azov bersama rekannya Bogdan Chaban (23).

Keduanya kini tak lagi berada di garis depan pertempuran. Kedua pemuda itu mengelola kedai bernama Pizza Veterano di kota Mariupol.

Mariupol adalah satu-satunya kota di wilayah timur Ukraina yang dikuasai milisi pro-Rusia yang masih berada di bawah kendali Kiev.

Dibuka pada Mei lalu, kedai pizza ini mempekerjakan para veteran dan warga yang mengungsi akibat perang.

Salah satu kegiatan rutin kedai ini adalah mengantarkan pizza ke garis depan yang berjarak 20 kilometer dari kota Mariupol.

Baca juga: Lewat Telepon, Putin Bahas Pertukaran Tahanan dengan Presiden Ukraina

Kachko mengatakan, ide mengantar pizza untuk para tentara itu muncul setelah dia menyaksikan film seri "Generation Kill" yang mengisahkan para tentara AS di Irak yang merindukan pizza.

"Kami pikir akan sangat menyenangkan jika kami bisa mengantar pizza untuk para tentara, dan memang menyenangkan," ujar pria bertubuh tinggi itu.

Aleksey Kachko, salah seorang pemilik kedai Pizza Veterano di Mariupol, Ukraina juga merupakan veteran perang. AFP/ALEKSEY FILIPPOV Aleksey Kachko, salah seorang pemilik kedai Pizza Veterano di Mariupol, Ukraina juga merupakan veteran perang.
Terluka saat perang, Kachko kehilangan satu paru-parunya dan kemudian memutuskan menggunakan uang pensiunnya sebagai tentara untuk modal membuka kedai pizza.

Dia dan rekannya, Chaban memutuskan membuka waralaba Pizza Veterano yang pertama kali dibuka di Kiev oleh seorang bekas tentara beberapa tahun lalu.

"Ini bukan sekadar mencari uang, kami ingin mempekerjakan para veteran yang kesulitan mencari pekerjaan," ujar Kachko.

Dia menambahkan, dengan bekerja di kedai pizza miliknya, para veteran perang ini bisa belajar beradaptasi dengan kehidupan damai.

Baca juga: Gara-gara Guyonan Ini, Pegawai Pizza Hut di AS Dipecat

Dan setiap sepekan sekali, Kachko bersama Chaban berangkat ke garis depan untuk mengantarkan pizza.

Pizza untuk para tentara itu dibeli dari hasil donasi yang digalang lewat media sosial dan sumbangan para pelanggan kedai.

Demi alasan keamana, Kachko harus menyepakati jadwal dan rute pengantaran pizza itu dengan komando militer setempat.

"Sepekan sekali kami mengantar 20 kota besar pizza untuk para tentara. Setiap pengiriman untuk unit yang berbeda," ujar Chaban.

Kali ini Chaban mengantar pizza ke desa Vodyane, yang nyaris kosong karena penduduknya mengungsi menghindari perang.

"Kami memastikan agar pengiriman bisa dilakukan dengan aman," kata Chaban sambil menginjak pedal gas mobilnya dalam-dalam.

Mobil itu melaju kencang di padang rumput terbuka yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari posisi pasukan pemberontak.

Selanjutnya, Chaban harus merunduk untuk menghindari pantauan pasukan pemberontak dan masuk ke dalam parit-parit pertahanan tentara Ukraina.

Kondisi parit itu gelap gulita, sebab posisi mereka amat dekat dengan garis pertahanan musuh sehingga penggunaan listrik dan telepon genggam dilarang.

Bahkan mereka juga dilarang merokok atau berbicara dengan suara terlalu keras.

Para tentara itu menyambut Chaban dengan senang dan berterima kasih karena membawakan makanan hangat untuk mereka.

Sebab, selain pizza yang diantar kedua pemuda itu, sehari-hari mereka hanya makan sup dingin dan makanan kaleng.

Namun, bagi sang komandan batalion Vadym Sukharevsky, hal terpenting bukan makanan yang dibawa kedua pria itu.

Baca juga: Seni Memutar Pizza Napoli jadi Warisan UNESCO

"Saat seorang prajurit terjebak tembakan musuh dan kurang tidur, saat mereka melihat pria pengantar pizza, dia sadar bahwa dia tak sendirian," ujar Vadym.

"Mereka sadar masih banyak orang yang memberi dukungan, berdoa untuknya, dan mengkhawatirkan dirinya, serta mengharapkan keselamatannya," tambah Vadym.

Menurut Presiden Petro Poroshenko sebanyak 300.000 warga Ukraina, sebagian besar para sukarelawan, terlibat dalam operasi militer sejak konflik ini pecah empat tahun lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com