BEIJING, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Air China melakukan investigasi terhadap para pilot yang menjalani rute Hongkong menuju Dalian setelah sejumlah klaim menyebut pilot-pilot itu merokok di dalam kokpit.
Akibat aksi merokok itu, pesawat dengan kode penerbangan CA106 kehilangan ketinggian hingga 25.000 kaki atau sekitar 7,6 kilometer hanya dalam 10 menit.
Dalam insiden yang terjadi pada Selasa (10/7/2018) malam itu memicu keluarnya masker oksigen dari langit-langit kabin penumpang.
Meski sempat kehilangan ketinggiannya pesawat tersebut terus melanjutkan perjalanan dan tiba di kota Dalian, provinsi Liaoning, China dengan selamat.
Baca juga: Beijing: Penangguhan Penerbangan Air China Tak Terkait Nuklir Korut
Setidaknya dua orang penumpang mengunggah foto dan video saat-saat para penumpang pesawat yang tetap tenang saat masker oksigen muncul dari atap kabin.
"Pengumuman dari kokpit mengatakan, terdapat masalah untuk meningkatkan tekanan oksigen di dalam kabin sehingga pesawat kehilangan ketinggian," ujar seorang penumpang lewat akun mikrobloging Weibo.
Menurut situs FlightRadar24, pesawat Boeing 737 berpenumpang 159 orang itu kehilangan ketinggian pada pukul 19.40 di antara kota Shantou dan Xiamen.
Insiden itu terjadi hanya sekitar 30 menit setelah pesawat itu lepas landas dari bandara internasional Hongkong.
Pesawat itu anjlok dari ketinggian 35.000 kaki ke 10.000 kaki di mana kemudian pesawat tersebut kembali stabil dan naik ke ketinggian jelajahnya lagi.
Harian People's Daily yang menyebut dugaan para pilot pesawat itu merokok di dalam kokpit saat insiden tersebut terjadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.