AMMAN, KOMPAS.com - Pemerintah Yordania mengakui, tidak mampu lagi menampung gelombang baru pengungsi Suriah.
Kekhawatiran akan adanya gelombang pengungsi tambahan dari Suriah, menyusul kabar yang menyebutkan bahwa pasukan pro-pemerintah Damaskus tengah mempersiapkan serangan ke wilayah selatan negara yang masih dikuasai pemberontak.
"Kami telah menampung sejumlah besar warga Suriah. Kondisi finansial dan infrastruktur kami tidak mengizinkan untuk menerima lagi gelombang pencari suaka baru," kata Menteri Negara Urusan Media, Jumana Ghanimat kepada AFP.
Baca juga: PM Lebanon: Solusi Masalah Pengungsi Suriah adalah Kembali ke Negara Asal
PBB di Yordania mencatat telah ada sekitar 650.000 pengungsi Suriah yang mendaftar sebagai pencari suaka setelah melarikan diri dari kampung halamannya akibat perang yang telah berlangsung selama tujuh tahun.
Namun Ghanimat memperkirakan jumlah pengungsi Suriah yang sebenarnya hampir mencapai 1,3 juta orang.
Dia menambahkan, pemerintah Yordania sudah menghabiskan dana hingga 10 miliar dolar AS (lebih dari Rp 141 triliun) untuk memenuhi kebutuhan para migran Suriah.
"Yordania tidak akan meninggalkan peran kemanusiaannya dan tetap berkomitmen terhadap piagam internasional."
"Tetapi ini telah melampaui kemampuan kami untuk menampung lebih banyak pengungsi," tambah Ghanimat.
Sebagai jalan keluar, Yordania menegaskan siap bekerja sama dengan organisasi maupun pihak-pihak yang peduli terhadap para pengungsi di dalam Suriah untuk mengatur penempatan mereka.
"Semua pihak harus bekerja sama untuk menghadapi setiap gelombang pengungsi baru dari Suriah," kata Ghanimat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.