Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: Hanya Pasukan Assad yang Berhak Ada di Perbatasan Selatan Suriah

Kompas.com - 28/05/2018, 22:38 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyebut hanya pasukan rezim Suriah yang berhak berada di perbatasan selatan negara itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Lavrov menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan yang berdekatan dengan daerah yang diduduki Israel dan berbatasan dengan Yordania tersebut.

"Tentu saja, penarikan semua pasukan non-Suriah tersebut harus dilakukan atas dasar timbal balik. Semua harus berjalan dua arah," kata Lavrov di Moskwa, pada Senin (28/5/2018).

Wilayah selatan Suriah saat ini dikuasai oleh kelompok-kelompok pemberontak dan pasukan rezim Assad diyakini tengah mempersiapkan serangan militer ke daerah tersebut.

Baca juga: Serangan ISIS di Suriah Tewaskan 9 Tentara Rusia

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebut, pasukan Assad telah bergerak menuju perbatasan selatan.

Media pemerintah juga melaporkan adanya selebaran yang berisi peringatan akan terjadinya serangan, serta mendesak pasukan anti-rezim untuk meletakkan senjata.

Kedua hal tersebut menunjukkan adanya potensi serangan militer di kawasan itu.

Zona Deeskalasi

Namun AS yang bersama Rusia dan Yordania telah sepakat pada tahun lalu untuk memasukkan wilayah Daraa ke dalam zona deeskalasi bertekad melindungi gencatan senjata di kawasan itu.

Washington pun memperingatkan bakal mengambil langkah tegas apabila pasukan rezim Assad melancarkan serangan melawan pemberontak di sana.

Jika pasukan Suriah benar melancarkan serangan militernya, maka berpotensi terjadi gesekan dengan AS.

Menengahi hal tersebut, Rusia menyebut pasukan yang berhak berada di wilayah perbatasan selatan hanyalah pasukan rezim Suriah.

Baca juga: Usai Dikuasai ISIS 7 Tahun, Damaskus Kini Kibarkan Bendera Suriah

Selain itu, wilayah selatan juga berdekatan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, di mana tengah terjadi peningkatan konflik dengan Iran yang dituduh Tel Aviv sedang berupaya membangun kehadirannya di Suriah.

"Hasil dari pekerjaan ini yang harus dilanjutkan dan kelanjutannya harus menjadi situasi ketika perwakilan tentara Republik Suriah berdiri di perbatasan wilayah dengan Israel," kata Lavrov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com