Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AL AS Berencana Bangun Penampungan Sementara untuk Migran Gelap

Kompas.com - 23/06/2018, 17:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dilaporkan mencuatkan rencana membangun pusat penampungan sementara bagi migran gelap.

Dalam memo yang diperoleh majalah TIME, Angkatan Laut mempunyai ide untuk membangun tenda sementara di tiga tempat.

Yakni di pangkalan udara kosong yang bisa menampung 25.000 orang di Alabama, San Francisco untuk 47.000 migran, dan 47.000 di selatan Calfornia.

Baca juga: Pentagon Diminta Siapkan Penampungan Sementara bagi 20.000 Migran Anak

Dilaporkan AFP dan Newsweek Sabtu (23/6/2018), AL AS membutuhkan setidaknya dana 233 juta dolar AS, sekitar Rp 3,2 triliun.

Dana sebesar itu bakal dipakai untuk mengelola fasilitas yang menampung 25.000 orang di Alabama selama enam bulan mendatang.

Dalam memo tersebut, AL berkata fasilitas di Alabama bisa dibangun dalam 60 hari, dan mampu menampung sekitar 5.000 migran.

Kemudian, fasilitas selanjutnya dengan daya tampung hingga 10.000 migran bisa diselesaikan dalam waktu satu bulan.

Kepala juru bicara AL, Kapten Greg Hicks memilih tidak berkomentar karena dia merasa tidak patut mendiskusikan dokumen yang belum tentu kebenarannya.

Adapun juru bicara Pentagon, Letkol Jamie Davis menjelaskan Departemen Pertahanan (DoD) bekerja berdasarkan permintaan Departemen Keamanan Nasional (DHS).

Alur tersebut sesuai dengan keputusan eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Donald pada Rabu (20/6/2018).

"Saat ini, DoD tidak menerima permintaan dari DHS untuk memberikan dukungan guna menangani masalah migran ilegal," ujar Davis.

Washington Post memberitakan, saat ini Pentagon direncanakan bakal menampung 20.000 migran di seluruh fasilitas mereka mulai Juli mendatang.

Sebelumnya pada 7 Mei lalu, Jaksa Agung Jeff Sessions mengumumkan kebijakan "toleransi nol" sebagai tindakan yang lebih keras.

Baca juga: Trump: AS Tidak akan Pernah Jadi Kamp Para Migran

Dengan kebijakan itu, siapa saja yang secara ilegal melintasi perbatasan akan ditangkap dengan tuduhan kriminal. Bagi mereka yang datang dengan keluarga, anak-anak akan dipisahkan dari orangtua.

Dalam lima pekan sejak pengumuman tersebut, ada lebih dari 2.300 anak diambil dari orangtua dan kerabat mereka.

Setelah dipisahkan dari orangtua mereka, anak-anak diserahkan ke Pusat Penampungan Pengungsi (ORR) milik Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Anak-anak yang berusia antara satu hingga 18 tahun, ditempatkan di pusat penampungan. Beberapa di antaranya tidur di atas tikar pada lantai beton yang dikelilingi pagar menyerupai kandang.

Mereka dibawa ke tiga tempat penampungan di Texas Selatan, yaitu Combes, Raymondville, dan Brownsville.

Washington dilaporkan juga berencana untuk membangun pusat penampungan keempat di Houston yang membuat wali kotanya, Sylvester Turner, angkat bicara.

"Saya tidak ingin ada fasilitas pemisah anak-anak dari orangtua di kota ini. Saya telah mengucapkannya dengan jelas," tegas Turner.

Kecaman yang muncul baik dari dalam negeri maupun komunitas internasional membuat Trump melunak, dan mengeluarkan keputusan eksekutif.

Keputusan eksekutif itu berjanji tidak akan memisahkan lagi anak-anak dari orangtua mereka, dan bakal ditempatkan bersama selama masa interogasi.

Baca juga: Maskapai AS Kompak Tak Angkut Anak Migran yang Terpisah dari Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com