Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Helena Rubinstein, Ratu Kosmetik Dunia

Kompas.com - 22/06/2018, 17:45 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Rubinstein bahkan mengajak dokter Jacob Lykusky, pria yang memberi formula krim pada ibunya, untuk membantu menciptakan lebih banyak produk kecantikan.

Helena Rubinstein. (helenarubinstein.com) Helena Rubinstein. (helenarubinstein.com)
Kerajaan kosmetik

Pada 1908 di London, Rubinstein menginvestasikan 100.000 poundsterling untuk pengembangan bisnisnya.

Kurang dari setahun, dia membuka Salon Helena de Valaze. Dia juga membeli sebuah salon di Paris dan meminta adik perempuannya untuk mengurusnya.

Geraknya yang cepat di bidang bisnis tak menghalanginya untuk memiliki anak. Dia dikaruniai dua anak laki-laki, masing-masing lahir pada 1909 dan 1912.

Rubinstein terus mengepakkan sayapnya sampai ke New York dengan membuka salon baru pada 1916. Kemudian berkembang lagi San Francisco, Boston, Philadelphia, Chicago, dan Toronto.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Lou Gehrig, Diabadikan Jadi Julukan Penyakit ALS

Pada 1917, dia mulai mendistribusikan produknya secara massal hingga ke berbagai pusat perbelanjaan.

Tiga tahun kemudian, dia melatih para bintang Hollywood cara berias yang benar.

Kembali ke New York, Rubinstein harus menghadapi persaingan sengit dengan Elizabeth Arden dan Charles Revson, pendiri Revlon.

Dia mendirikan perusahaan dan manufaktur kosmetik yang akhirnya menjadi aktivitas utama dalam bisnisnya.

Rubinstein mempekerjakan ahli kimia dan peneliti, kemudian mengembangkan ratusan produk kecantikan baru.

Helena Rubinstein. (History Today) Helena Rubinstein. (History Today)
Pada 1937, Rubinstein dan Titus bercerai. Dia menikah dengan pangeran Rusia Artchil Gourielli-Tchkonia pada musim panas selanjutnya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Walt Disney, Pelopor Kartun Animasi

Usia Artchil lebih muda 20 tahun, namun pria tersebut menjadi pendamping seumur hidup Rubinstein.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Rubinstein terus mengembangkan bisnisnya dengan membangun fasilitas manufaktur yang tersebar di lima benua.

Filantropi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com