Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Rokok, dari Fungsi Medis hingga Jadi Candu Dunia

Kompas.com - 31/05/2018, 13:36 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

Pengguna rokok menigkat  pesat di dunia Barat pada abad ke-20. Misalnya, di AS pada awal abad ke-20 tercatat konsumsi rokok rata-rata hanya 54 batang per orang setiap tahunnya.

Namun, pada 1965 konsumsi rokok di Amerika Serikat melonjak menjadi 4.295 batang per kapita per tahun. Saat itu 50 persen pria dan 30 persen perempuan menghabiskan 100 batang rokok dalam setahun.

Pada 2000, konsumsi rokok di AS anjlok hingga 2.092 batang per orang per tahun. Dan pada 2016 kembali turun menjadi 1.691 batang rokok per orang per tahun.

Namun, secara global jumlah konsumsi rokok di dunia masih amat tinggi yaitu mencapai 5,7 triliun batang rokok setahun.

Di negara-negara maju jumlah penikmat memang rokok terus menurun, tetapi tidak demikian di negara berkembang yang jumlah pengguna rokok semakin meningkat.

Seperti dimuat dalam situs tobaccoatlas.com, pengguna rokok di negara berkembang malah bertumbuh. Di Indonesia, misalnya, pengguna rokok diprediksi bertambah 24 juta orang antara 2015-2025.

Baca juga: Industri Vape: Kenapa Industri Rokok Meski Takut? Kami Bukan Musuh?

Konsumsi rokok di Indonesia juga cukup tinggi yaitu tercatat mencapai 1.675 batang per kapita dalam satu tahun.

Padahal rokok sudah diketahui amat berbahaya bagi kesehatan. Selain mengandung nikotin, rokok memiliki lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya termasuk arsenik, sianida, dan zat beracun lainnya.

Dan, lebih dari 50 zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok merupakan karsinogenik atau zat yang bisa memicu munculnya kanker.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com