Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 30 Tahun Perempuan Ini Mengurus Tetangganya yang Cacat

Kompas.com - 20/04/2018, 17:09 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com - Contoh rasa peduli antar-manusia yang amat tinggi muncul dari sosok perempuan asal kota Dangui, provinsi Sichuan, China ini.

Wu Yuxia, nama perempuan itu, memang bukan orang paling kaya di China tetapi bisa jadi dia salah satu orang yang paling mulia hatinya di negeri itu.

Bagaimana tidak, selama lebih dari tiga dekade perempuan 60 tahun itu meluangkan waktunya setiap hari hampir 24 jam untuk mengurus tetangganya yang cacat bernama Lui Siqiang (56).

Liu hidup sebatang kara sejak ibunya meninggal dunia sejak dia berusia enam tahun. Lalu saat berusia 10 tahun, giliran ayahnya yang meninggal dunia.

Baca juga : Perempuan Ini Selamatkan Toko Kue Ayahnya dengan Twitter

Penderitaan Liu tak berhenti di situ, dia kemudian terkena penyakit yang membuatnya buta dan tuli.

Dan, meski Liu berasal dari keluarga besar, dia menjadi sebatang kara setelah kakak laki-lakinya meninggal dan tiga kakak perempuannya menikah lalu pergi dari kampung halamannya.

Melihat begitu menderitanya Liu, Wu Yuxia memutuskan, dia harus membantu tetangganya itu.

"Kami juga hidup miskin saat itu, tetapi rumah Liu jauh lebih buruk dari kediaman kami," ujar Wu.

Selama sekitar 20 tahun, Wu mengurus Liu di kediaman pria itu. Lalu, 10 tahun lalu, Wu dan suaminya membangun kamar tambahan di kediaman mereka sehingga Liu bisa tinggal bersama.

"Semua sudah ditakdirkan," kata Wu singkat.

Di saat yang sama, Wu juga mengurus tiga anaknya , ayah ibunya, serta kedua mertuanya. Sehingga bisa dibayangkan betapa beratnya kehidupan pribadi Wu Yuxia.

Kehidupan perempuan itu semakin berat ketika sang suami yang menjadi satu-satunya pencari nafkah meninggal dunia.

Baca juga : Perempuan Ini Dibayar Rp 400 Juta untuk Tinggal di 12 Rumah Mewah

Alhasil, Wu harus mengurus seluruh anggota keluarganya ditambah sang tetangga yang cacat itu.

Meski demikian Wu tak kemudian mengabaikan sang tetangga. Liu tetap tinggal bersama dia dan keluarganya meski Wu harus bekerja ekstra keras untuk menghidupi mereka.

Untuk mencari nafkah, Wu bekerja lima hari sepekan sebagai buruh untuk mendapatkan sedikit uang demi menopang kehidupan keluarganya dan Liu.

Wu mengatakan, meski selama bertahun-tahun dia tak pernah merasakan tidur yang cukup atau berkunjung ke kerabatnya di kota lain, dia tak pernah menyesali jalan hidupnya.

Wu bahkan bertukar kamar tidur agar semakin dekat dengan kamar Liu apabila pria itu sewaktu-waktu membutuhkan bantuannya.

"Saya bangun setipa jam 02.00 dini hari dan pada pukul 05.00 membantu dia pergi ke toilet dan memberinya air," papar Wu soal kesehariannya.

Kisah kemuliaan hati Liu ini akhirnya terdengar pemerintah kota Dangui yang memutuskan untuk memberikan subsidi bagi Wu agar bisa terus membantu Liu dan tak perlu bekerja lagi.

Baca juga : Menangi Lotere Rp 10 Triliun, Perempuan Ini Langsung Berhenti Kerja

Wali kota Dangui, Ding Ruizan berjanji jika Wu sudah tak mampu lagi mengurus Liu maka pemerintah yang akan mencarikan orang untuk mengurus pria cacat itu.

"Meski mungkin caranya mengurus tidak akan sama seperti cara Wu mengurus dia selama 30 tahun terakhir, kami berjanji Liu bisa menjalani hidup dengan layak," kata sang wali kota.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com