Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 6 Kerajaan dengan Wilayah Terkecil di Dunia

Kompas.com - 04/04/2018, 15:20 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Sejak abad ke-20 banyak negara mulai meninggalkan sistem monarki dan memilih republik sebagai bentuk pemerintahan.

Namun, beberapa negara di dunia masih mempertahankan monarki sebagai sistem pemerintahan. Dan beberapa kerajaan yang tersisa di dunia ini memiliki ukuran wilayah yang "mungil".

Berikut enam kerajaan dengan wilayah paling kecil di dunia.

1. Wallis dan Futuna

Pulau Alofi, salah satu wilayah Kerajaan Wallis dan Futuna.Wikipedia Pulau Alofi, salah satu wilayah Kerajaan Wallis dan Futuna.
Mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar nama negara Wallis dan Futuna.

Wallis dan Futuna merupakan sebuah kerajaan dengan luas wilayah hanya 140 kilometer persegi yang secara administratif adalah wilayah seberang lautan Perancis.

Baca juga : Kembalinya Kejayaan Monarki di Era Media Sosial

Namun, negeri ini terdiri atas tiga kerajaan tradisional yang masih dipimpin para raja yang dipilih rakyat mereka.

Raja Wallis saat ini, Kapeliele Faupala naik tahta pada Juli 2008 dan diturunkan oleh para pemimpin tradisional pada September 2014.

Dia merupakan anggota keluarga dinasti Takumasiva yang memerintah Wallis sejak 1767.

Sementara Futuna memiliki dua kerajaan yaitu Sigave yang dipimpin Raja Polikalepo Kolivai dan Tu'a yang sempat tanpa penguasa selama empat tahun sebelum Petelo Sea naik tahta pada 17 Januari 2014.

2. Bhutan

Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck  dan Ratu Jetsu Pema dari  Bhutan.DAILYMAIL.COM Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dan Ratu Jetsu Pema dari Bhutan.
Hingga akhir abad ke-20, kerajaan Buddha yang terisolasi di Pegunungan Himalaya ini merupakan sebuah negara dengan sistem monarki absolut.

Negeri seluas 38.394 kilometer persegi itu tidak memiliki undang-undang pidana, pengadilan, dan raja berkuasa secara absolut.

Baca juga : Nissan Sepakat Pasok Mobil Listrik untuk Bhutan

Pada akhir 1990-an, Raja Jigme Singye Wangchuk melepas kekuasaan absolutnya dan melakukan reformasi demokratis.

Pada 1999, pemerintah Bhutan akhirnya mengizinkan siaran televisi dan jaringan internet untuk pertama kalinya.

Negeri dengan bendera berlambang naga ini juga dikenal sebagai negara yang mementingkan indeks kebahagiaan warga dibanding masalah lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com