5. Lesotho
Lesotho adalah sebuah kerajaan pegunungan seluas 30.355 kilometer persegi yang wilayahnya benar-benar dikelilingi oleh Afrika Selatan yang memiliki luas 1,2 juta kilometer persegi.
Negara yang menganut sistem monarki konstitusional ini muncul sebagai hasil perang pada 1880-1881.
Saat itu etnis Sotho di Basutoland sukses dalam perjuangan kemerdekaan setelah wilayahnya dianeksasi Cape Colony.
Baca juga : Istri Perdana Menteri Terpilih Lesotho Ditembak Mati di Jalan
Hasil dari perang itu adalah, Cape Colony menyerahkan tanggung jawab atas Basutoland kepada Inggris pada 1884.
Perbedaan status administratif itulah yang membuat Basutoland tak menjadi bagian dari Serikat Afrika Selatan yang terbentuk pada 1910.
Hal itu kemudian berujung pada kemerdekaan dari Inggris pada 1966 dan Basutoland lalu menjelma menjadi sebuah negara bernama Lesotho.
6. Swaziland
Pemimpin negara ini, Raja Mswati III merupakan satu dari 60 putra Raja Sobhuza II dari salah satu dari 70 orang istrinya.
Saat berusia 40 tahun, Raja Mswati sudah memiliki lebih dari 12 istri. Gaya hidup mewah keluarga kerajaan Swaziland tak berbanding lurus dengan kondisi rakyatnya.
Baca juga : Raja Swaziland Segera Menikah untuk Ke-14 Kalinya
Negeri ini memiliki angka kasus HIV/AIDS tertinggi di Afrika selain menghadapi masalah kelaparan dan kemiskinan.
Hewan ternak menjadi bagian penting bagi rakyat Swaziland. Hewan ternal tak hanya digunakan untuk bekerja atau diperah susunya.
Hewan-hewan ini menjadi simbol kekayaan dan menjadi maskawin saat seseorang akan menikah.