Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tentara AS Bantai Warga Desa My Lai

Kompas.com - 16/03/2018, 12:56 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Pada awalnya, warga desa yang bersiap untuk pergi ke pasar, tidak terlihat panik saat pasukan Amerika Serikat tiba.

Spesialis senapan mesin dari Kompi Charlie, Harry Stanley dalam pemeriksaan mengatakan, pembunuhan tersebut dimulai tanpa peringatan apapun.

Dia melihat seorang anggota kompi menusuk seorang warga desa dengan menggunakan bayonet. Prajurit yang sama juga mendorong seorang warga desa hingga terjatuh ke dalam sumur lalu dia melemparkan granat ke sumur itu.

Harry kemudian melihat 15-20 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, berlutut di sekitar sebuah kuil sambil menangis dan berdoa. Mereka semua kemudian dibunuh dengan masing-masing satu tembakan di kepala.

Baca juga : Hari Ini 40 Tahun Lalu, Jatuhnya Saigon Akhiri Perang Vietnam

Sebagian besar pembunuhan itu terjadi di sisi selatan dusun Tu Cung yang dihuni sekitar 700 orang.

Tempat bernama Xom Lang itu secara keliru ditandai dalam peta militer AS sebagai My Lai, provinsi Quang Ngai.

Kemudian 70-80 orang warga dikepung pasukan peleton kesatu lalu digiring ke saluran irigasi di sisi timur permukiman itu.

Semua orang itu kemudian ditembak di bawah perintah Letnan Calley yang juga ikut menembak para tahanan tersebut.

Sementara itu, anggota peleton kedua membunuh setidaknya 60-70 warga desa saat mereka menyisir sisi utara My Lai dan masuk ke dusun Bihn Tay, yang berjarak 400 meter di sebelah utara My Lai.

Karena Kompi Charlie tidak menemukan perlawanan di My Lai dan tak meminta bantuan maka Kompi Bravo didaratkan di lokasi yang berjarak 5 kilometer dari My Lai.

Mereka kemudian menyerang dusun Co Luy yang dalam peta militer AS disebut sebagai My Khe. Dalam serangan ini, sebanyak 60-155 orang warga, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas.

Kabarnya, pembantaian ini berakhir hanya ketika Sersan Mayor Hugh Thompson, seorang pilot, mendaratkan helikopternya di antara tentara AS dan warga Vietnam yang berlarian.

Dia kemudian menghadang rekan-rekannya dan mencegah mereka melanjutkan pembunuhan terhadap warga desa yang tak berdosa itu.

AD Amerika Serikat mencoba menutupi pembantaian itu yang kemudian baru diketahui publik pada November 1969 dan langsung memicu kemarahan luas.

Pembantaian ini mendorong perlawanan warga AS terhadap keterlibatan negara itu dalam perang di Vietnam.

Tiga tentara AS yang mencoba menghentikan pembantaian itu dan menolong warga sipil dikucilkan dan dianggap sebagai pengkhianat oleh sejumlah anggota Kongres AS.

Baru 30 tahun setelah insiden tersebut ketiga tentara itu mendapatkan pengakuan dan bintang jasa karena melindungi warga sipil di medan perang. 

Baca juga : Descendant of the Sun Buka Luka Lama Korban Perang Vietnam

Akhirnya, Sebanyak 26 prajurit didakwa melakukan kejahatan perang tetapi hanya komandan peleton Letnan William Calley Jr yang dinyatakan bersalah.

Dia dinyatakan terbukti membunuh 22 orang penduduk desa. Awalnya William dijatuhi hukuman seumur hidup tetapi hanya menjalani 3,5 tahun masa hukuman sebagai tahanan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com